Daun yang jatuh di tanah tidak terdengar suaranya ,seperti aku yang jatuh cinta kepadamu tanpa menyuarakannya @suparmaaan

Jumat, 05 Juli 2013

Bukan cinta bodoh


Segelincir angin  berhembusan disekitarku.Hati ini berdetak gugup bercampur penasaran tentang surat yang kamu berikan.


Dudukku mulai tak nyaman dibawah langit berselimut awan,sejujurnya pikiranku binggung kenapa kamu memberikan surat  ini secara tiba-tiba setelah beberapa minggu tidak memberikan kabar padaku

Akhirnya, kubuka sudut demi sudut lipatan surat itu;

Hai …..
Sayang maaf beberapa minggu ini aku tidak memberikan kabar tentang keadaanku,semua itu kulakukan karena aku ingin menjauh darimu berharap kamu bisa melupakanku.

Aku takut kamu mencintaiku terlalu dalam,aku takut kamu berharap lebih padaku,aku takut menyakitimu karena cintamu sangat besar untukku.

Sayang awal mulanya aku mendekatimu karena hanya ingin mencari tempat bersandar air mata luka mantanku,aku hanya ingin ada seseorang yang menghiburku saat tangis mengores pipiku,dan aku memilihmu waktu itu karena kamu selalu ada saat aku membutuhkan bahagia.

Lalu setelah kebersamaan kita,tanpa aba-aba kamu menyatakan cinta padaku hingga tak kuasa ku tolak pernyataan cintamu  ,karena aku takut kehilanganmu penghibur airmataku.

Aku boleh jujur? sebenarnya pada saat kita menjalin cinta,aku tidak benar-benar mencintaimu.aku masih menyimpan cinta untuknya mantanku tapi aku menghargai status cinta kita dengan berpura-pura juga mencintaimu hingga sekarang kusadar semua itu salah.

Maaf cintaku bersandiwara
Maaf gengaman jemarimu tak kunikmati sebagai cinta
Maaf kebersamaan kita hanya kujadikan pelampiasan cintaku

Terima kasih kamu telah mengajariku arti ketulusan cinta,terima kasih kamu telah memberikan ketulusan cintamu padaku ,tapi maaf ketulusan cintaku bukan kuberikan padamu.

Sekarang aku telah menjalin kasih kembali dengan mantanku,kami telah mengerti letak kesalahan perpisahan kami dulu,dan sekarang kami telah merajut ketulusan cinta

Semoga kamu mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dariku.
  

  Haruskah kamu masih berucap kata “sayang” di suratmu,bukankah itu hanya harapan kosong yang kamu lantunkan.

Gemuruh kecewa bersahut-sahutan di hatiku sesaat setelah membaca suratmu,kecewa ya aku sangat kecewa.namun kamu tidak bersalah dalam hal ini.Kamu hanya mengikuti  perjalanan hatimu yang menuju padanya.
Hati tidak pernah bersalah dalam melakukan perjalanan cinta,hati hanya mengikuti arah petunjuk sang penguasa penentu takdir cinta,begitupun hatiku tidak bersalah jika mencintaimu.

Aku bukan bodoh karena berdiri diatas cinta yang salah
Aku hanya terlalu mencintaimu dengan ketulusan.Itu tidak salah bukan!

1 komentar: