Beberapa hari yang lalu secara gak sengaja gue ketemu dengan temen gue yang ketika kuliah dulu terkenal
sangat cantik.Semua cowok se-Universitas banyak yang coba
ngedeketin dia dengan berbagai cara dan usaha tapi temen gue ini sangat pemilih
banget.Sebut saja namanya Melati,dia mempunyai kriteria yang sempurna untuk
seorang pria yang ingin di cintainya.Kaya,keturunan terpandang,pintar,dapat memainkan
berbagai alat musik ,tampan,badan
atletis dan masih banyak kriteria lainnya bagi cowok yang mau menjadi pacar
Melati.Kami akhirnya meluangkan waktu untuk mengobrol ,sekedar saling berbagi
cerita masa lalu dan cerita-cerita masa sekarang di kehidupan kami
masing-masing.
Awalnya percakapan kami hanya
percakapan basa-basi saja lalu tiba-tiba Melati menceritakan sebuah curahan
hati tentang kisah cintanya.Dia berpikir bahwa cowok yang ingin menjadi
pasangan hidupnya adalah cowok yang harus mendekati kata sempurna.Setelah lulus
kuliah,Melati mendapatkan seorang cowok yang tertempel semua kriteria dia
inginkan,tanggal pernikahan sudah ditentukan,kebahagiaan sudah di depan
matanya.Cowok yang tertempel semua kriteria Melati inginkan akan menjadi
suaminya.Tapi semua rencana itu gagal karena cowok yang di anggap Melati sempurna itu ternyata
tidak mempunyai kesempurnaan hati.Calon suami Melati membatalkan semua yang
telah direncanakan,dia memilih pergi dengan wanita lain dan melanjutkan Study nya keluar negeri.
Perlahan airmata Melati jatuh
menganak di pipi saat bercerita.Melati sebenarnya sudah sadar jika cowok
tersebut hanya di awal saja memberikan perhatian dan bersikap lembut,tapi beberapa
bulan setelah itu,cowok tersebut mulai mengabaikan Melati dan bersikap kasar dari
perkataan bahkan fisik.Melati tetap mempertahankan cowok tersebut hingga akhirnya cowok itu memilih pergi
membatalkan semua mimpi Melati yang sudah di depan mata.
Gue hanya bisa diam ketika
mendengar curahan hati Melati.Gue berikan tissue untuk menghapus air matanya.Gue
terdiam dan membiarkan Melati larut dalam ceritanya,bagi gue ketika wanita
bercerita beban maka mereka hanya ingin
di dengarkan untuk meringankan bebannya.
Dari kisah di tinggalkan cowoknya,Melati
juga bercerita tentang seorang cowok yang hingga saat ini masih
menunggunya,tidak menyerah untuk mendekati Melati padahal
berkali-kali ia secara terang berkata bahwa dirinya tidak menyukai cowok
itu.Cowok itu tidak pernah menyerah,ia
selalu ada ketika Melati sedang sedih dan kesepian.Secara tidak sadar lama
kelamaan Melati justru banyak mencurahkan semua hal yang terjadi di
kehidupannya ke cowok yang tetap setia menunggu Melati membuka
hati,cowok itu selalu ada untuk Melati,ia selalu punya cara untuk membuat
senyum Melati terurai.Namun Melati belum mampu untuk mencintai cowok itu hingga
saat ini.Melati mengakui jika beberapa kali ia sering merasa bahwa cowok yang
masih menunggunya itu adalah sebuah cinta tapi Melati selalu memungkirinya
karena dia masih akan bertahan dengan kriteria seorang cowok yang akan di
cintainya.Menurut Melati Cowok tersebut saat ini susah di hubungi dan seperti
menghilang begitu saja dari hidupnya,entahlah apa yang terjadi.Melati berkata bahwa sebenarnya dia merasa
kehilangan dengan tidak hadirnya sosok cowok tersebut.Cowok yang mencintai
Melati menurutnya tidak tampan,dia juga belum mapan,tapi Melati tau bahwa cowok itu seorang yang pekerja keras dan
pintar.
Saat itu gue sedikit kesal dengan
Melati karena masih saja pada pendiriannya mencari cowok yang mendekati kata
sempurna padahal Melati merasakan betapa sakit perasaannya ketika sudah
mendapatkan cowok yang katanya mendekati sempurna justru meninggalkan dirinya
begitu saja.Kenapa Melati tidak melihat sebuah cinta dari ketulusan dan kerja
keras memperjuangkan,padahal bisa saja cowok yang tulus mecintainya itu akan
menjadi sukses di masa depan,mampu membahagiakannya bukan karena fisiknya yang
tampan tapi karena mampu memberi rasa nyaman.
Banyak sekali wanita yang menilai
seorang pria yang akan menjadi pasangan hidupnya harus
tampan,kaya,pintar,bahkan harus mendekati kata sempurna.Padahal pasangan yang
mempunyai kesempurnaan sejati adalah pasangan yang mampu membuatmu nyaman ketika
bersama,pasangan yang rela menjatuhkan seluruh keringatnya untuk
membahagiakanmu,pasangan yang saling berbagi cerita dan meminta masukan
kepadamu untuk sebuah keputusan,pasangan yang menggenggam tanganmu untuk
menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan.
Gue coba ngasih masukan ke Melati
agar dia tidak selalu menilai seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya dari
materi dan fisik semata.
“Ketika ada cowok yang mampu
membuat lo nyaman bersamanya,dan cowok itu adalah cowok baik dan pekerja
keras.Kenapa lo gak menerimanya? Apalagi kalo cowok itu mampu menunggu lo untuk
membuktikan ketulusannya.Masih lo mau cari cowok yang tampan,kaya,keturunan
terpandang dan embel-embel lainya itu tapi dia bukan cowo baik sampai mampu
ninggalin dan nyakitin hati lo di kemudian harinya”.
“Gue harus mengubah pandangan gue
Ger?” Mata Melati menatap mata gue.
Gue balas tatapan mata Melati dengan
dalam “Lo harus bisa mengubah pandangan lo selama ini Mel.Lo belum tentu
bahagia dengan keindahan dunia yang terlihat dengan mata,justru ketika lo merasa nyaman dengan apapun yang lo dapat
maka dunia akan membuat diri lo bahagia dan menjadi kan hidup indah dengan perasaan
hati lo.Buka hati lo untuk cowok yang benar-benar mampu mencintai diri lo
dengan tulus,yang mampu membuat nyaman,yang mampu membawa lo ke jalan yang
lebih baik.”
Melati tersenyum lalu menggenggam
tangan gue “Makasih Ger.”
Obrolan kami pun berakhir dengan
ucapan terima kasih dari bibir Melati,lalu dia berdiri dan pergi sambil
melambaikan tangan.Gue hanya bisa terdiam menatap kepergiannya.Apakah dia tau
seorang cowok yang selalu setia menunggunya itu gue meski sekarang gue memilih jauh darinya untuk sementara.
Yang bisa gue ambil dari obrolan,
Hal yang paling
membahagiakan itu ialah ketika diri lo merasa
nyaman dengan apa yang lo jalani.Hatimu lah yang paling tau apa yang membuatmu
akan merasa bahagia.
Untuk para wanita diluar sana ”Tidak perlu memilih tampan asal bisa
membuatmu nyaman,kamu akan bahagia”.
Yang dicari dari cinta bukan fisik tapi kenyamanannya
BalasHapusTrus apa kalau bukan dari cinta bukan dari fisik tapi kenyamanan,
HapusTerkadang nyaman bisa aja menjadi benci ..