Aku
tidak meminta lebih atas jalan cinta yang Tuhan berikan untukku,telah cukup
bagiku hanya memilikki bayanganmu .Setiap malamku yang selalu berkabut sunyi ,tak
pernah letih hati mengingat kembali kisahmu yang masih saja tergores dalam
duniaku.
Masih
jelas saat binar matamu menghentikan detikku saat kebersamaan kita dulu.Aku
sering sesak jika mengingatnya dalam pertanyaan tanpa pernah ada jawaban,
kenapa aku belum bisa melupakan.Hatiku yang bercermin seringkali frustasi mamandang pantulan cermin yang
terlihat kusam kacau karena cinta.Aku tidak akan pernah lupa tentang lengkungan
senyum terindah yang di anugrahi Tuhan untukmu,aku tidak akan pernah lupa
tentang nada lembut yang dihasilkan pita suaramu,dan aku tidak akan pernah lupa jika aku mencintaimu
dengan ketulusan.
Kembali
malam mengatur rencana agar aku kembali mengenangmu ,setelah satu tahun aku
mencoba menyimpan cerita ini dibalik buku kenangan yang tlah kututup rapat
dengan sakit hati sebagai gemboknya.
Tuhan mengijinkanku untuk kembali mengenangmu
dan semoga kenangan ini tidak merusak kehidupanmu.
Aku
tidak pernah bisa memperjuangkan yang seharusnya inginku perjuangkan,karena aku
tau perjuanganku belum tentu membuatmu bahagia.Demi namamu yang selalu terukir
dihati ,aku masih belajar melupakan meski aku tidak bisa melupakanmu.
Dulu,aku
adalah orang kedua tempatmu berbagi
bahagia namun aku akan menjadi orang pertama
untukmu berbagi kesedihan.
Perkenalan kita berawal dari perjumpaan di awal
perkuliahan mahasiswa baru Universitas Negeri di Depok.Semua terjadi tanpa perencanaan.Hari pertama masuk kelas
dikampus .aku belum mempunyai teman seorangpun,itu karena aku sama sekali tidak
mengikuti ospek mahasiswa baru, aku adalah mahasiswa yang berasal dari daerah.
Diujung
bangku kelas ,aku diam sendirian mencoba mencari pandangan yang hangat untukku sapa,
tapi ternyata mereka terlalu individual .Diam sambil mendengarkan lagu menjadi
aktifitasku waktu itu selagi menunggu dosen masuk ke kelas.Dalam kenikmatan
alunan lagu,tiba-tiba kau mendekati lalu menyapaku dengan hangat sambil
menjulurkan tangan kananmu.
“Hey
gue Nuzlia Nuzirwan,nama lu?”ucapmu penuh keakraban.
“
Gee..Ge Ri ”jawabku gugup, lalu tanganku menyapa tanganmu,sebagai tanda awal perkenalan kita.
Gee..Ge Ri ”jawabku gugup, lalu tanganku menyapa tanganmu,sebagai tanda awal perkenalan kita.
Sialan…
waktu itu entah kenapa jantungku berdegup cepat,kaki tiba-tiba bergetar hebat
di awal percakapan kita.Wajahmu yang cantik mempesonaku,membuatku berpikiran jika kamu adalah
bidadari yang tersesat di bumi .Ah ini pandangan pertama yang membuyarkan hati,aku
belum berani menamakan ini cinta pandangan pertama,tapi sejujurnya aku sedang
jatuh cinta pada pandangan pertama.
Kita
semakin akrab setelah awal percakapan itu,aku tau disela-sela keakraban kita
ada Rico kakak tingkat kita yang juga akrab denganmu
Rico
menyukaimu itu lah kabar yang kudapat dari beberapa sumber.Aku tidak tau apakah
kau juga menyukai Rico atau tidak,tapi yang pasti aku sangat menyukaimu dengan mengatasnamakan
cinta.
*****
Kita
sudah empat bulan menjalin keakraban ,hingga detik perkenalan berganti bulan aku
belum juga menyampaikan perasaan ,karena masih memilih waktu.
Sepulang
kampus hari itu, kau tiba-tiba ingin meminjam helm denganku,otakku mengira kau mungkin membutuhkannya untuk kepentingan tertentu.Aku
tau saat itu aku hanya membawa satu helm,tapi aku berbohong dengan berkata aku
membawa dua helm hari ini.
Kau
tersenyum mengucapkan terima kasih padaku,itulah kebahagiannku yaitu melihat
kamu tersenyum .Orang yang
jatuh cinta diam-diam akan sangat bahagia ,jika menjadi alasan senyuman
orang yang dicintainya.Saat itu
kau pergi menuju parkiran motor kampus,aku ikut mengiringi langkahmu berinisiatif
untuk mengantarmu ke parkiran ,kita berbincang tentang aktiftas Fakultas yang
akan kita ikutin beberapa hari lagi di Jogja
Saat
tiba diparkiran Motor ,Nafasku sesak terkejut melihat ternyata sudah ada Rico yang
menunggumu diparkiran. Helm itu ternyata untukmu berpergian bersama Rico.Jika boleh jujur aku sangat kesal, tapi jika
boleh jujur lagi ,rasa kesalku masih kalah besar dari rasa cintaku yang selalu
ingin melihat senyummu meski aku harus
menerima kemurungan.
*****
Kita
berangkat ke Jogja bersama teman-teman satu fakultas,termasuk Rico dan tiga
orang temannya yang merupakan kakak tingkat pemimpin regu rombongan.Selama di Bus
kau duduk disebelahku mengobrol tawa,aku sangat bahagia saat itu, sejenak kau
melupakan jika ada Rico dibangku depan tempat duduk kita.Sesekali sambil mengobrol
denganku, jemarimu sibuk dengan Handphone sambil senyum-senyum sendiri,awalnya
aku masih tidak terlalu mempedulikan jika obrolan kita terbagi dengan
Handphonemu,tapi saat Rico menghampiri bangku kita memberikan coklat ,baru aku
sadar ternyata sedari tadi kalian berbincang di handphone.Aku kembali jadi
nomer dua,tidak apa-apa yang terpenting kau nomer satu dihatiku.
Seisi
Bus terlelap tidur karena lelah,kecuali supir Bus dan aku yang masih membuka
mata,jika supir Bus mempunyai alasan tidak tidur karena sedang mengendarai
Bus,aku juga mempunyai alasan untuk tidak terlelap, alasan aku hanya satu yaitu
memperhatikanmu dengan leluasa tanpa harus ada gangguan,itulah orang yang cinta
diam-diam pasti akan selalu mencari cara agar bisa memperhatikan cintanya
secara leluasa.Dalam lamunanku memperhatikanmu ,secara tidak sengaja kepalamu
bergeser lembut tanpa sadar ke pundakku,ini moment terindah,aku gugup sejadi-jadinya,tapi
kunikmati moment beruntung ini ,tangan kananku dengan terbata-bata mencoba
mengapai kepalamu membenarkan posisinya dipundakku ,ku usap kepalamu dengan
lembut,agar aku bisa membuatmu senyaman mungkin bersandar dipundakku ini. Tidak
terasa kita sudah sampai dipenginapan,dan saat kau bangun aku berpura-pura
tidur.
Secerdas-cerdasnya
otak manusia ,tidak akan bisa mampu
membuat tentang definisi alasan hati tetap mencinta meski tersakiti.,mangkanya
aku tidak pernah berpikir mengapa hatiku tetap bahagia mencinta meski terkadang
terluka.
Pagi
telah menyambut hari, waktunya kita berkeliling Jogja,Rico memimpin rombongan
kita bersama teman-temannya.Kau bersamaku saat itu ,aku menikmati setiap langkah
ini,cuaca yang mendung tidak kupikirkan karena
hanya ada kau dipikiranku ,hujan mulai turun secara perlahan membasahi
tubuh,dengan sigap aku membuka jaket tebalku untuk melindungi kepalamu dari
guyuran hujan agar kau tidak sakit,kau kembali tersenyum saat itu Nuz,namun hanya
beberapa detik aku bisa menikmati senyummu,karena setelah itu Rico mendekati kita
dan memayungimu,lalu aku terpaku diam dibawah guyuran hujan ditemani air mata
yang menetes tanpa permisi dipipiku,sambil menatapmu yang mulai menjauh pergi
begitu saja.
Berkorban untuk cinta itu bisa
dilakukan semua orang,tapi berkorban untuk cinta yang benar-benar pantas diberi
pengorbanan,hanya untuk beberapa orang yang beruntung.Aku menikmati
ketidakberuntungan cintaku
*****
Tidak
terasa waktu telah berputar begitu saja,dan kita telah kembali ke Depok,saat
dikampus kau mengajakku ngobrol dikantin,kau bilang ingin bercerita.Kau bercerita
jika Rico menyatakan cinta padamu di Jogja dan kau menerimanya,hatiku terasa
sangat sakit mendengar itu semua, tapi aku tetap tersenyum mengucapkan selamat
padamu,cukup bagiku hati yang menangis,dan semenjak itu aku menjauh berharap kau
mengerti saat aku pergi dari perbincangan hidupmu.
Mungkin
kau sadar dengan jauhnya hubungan kita,lalu kau berpura-pura mengajakku berbincang
setelah tiga minggu tidak ada perbincangan diantara kita,kau ingin meminjam
Catatan.
”Ger
catatan gue gak lengkap nih,pinjem catatan lu donk bentar”ucapmu mencoba membuka
obrolan
“Gak
lengkap juga!”sesingkat itu aku menjawab percakapanmu.Aku ingin menjauh walau sebenarnya
hati tidak bisa menjauh darimu.Waktu itu hatiku ingin berkata”ini catatan gue
lengkap kok,bahkan kalo mau gue bisa nyatatinnya buat lu”itulah kebodohan
hatiku.
Waktu
terus berlalu menjauh namun di dalam kejauhanku ,aku melihat kau susah tersenyum
dan selalu murung,aku tidak tega apalagi
aku mendengar kabar jika kau sering menangis,aku mendekatimu gugup,kusapa kau
dengan senyum kecil,kau menjawab dengan senyuman juga.Kau tiba-tiba memelukku,aku
tidak mengerti dengan arti pelukkan ini,pelukkan bebanmu atau pelukkan sayangmu
untukku,lalu kau menarikku menuju danau kampus. Kita duduk berdua menatap ketenangan
air yang berirama dengan hembusan kecil angin,ternyata hujan tiba-tiba datang,bukan
hujan biasa tapi ini hujan air matamu,kau bercerita tentang Rico yg membuatmu
menangis karena sikapnya yang berubah menjadi terlalu cuek,dan lebih sering mementingkan
sahabat wanitanya daripada mementingkanmu,kau tau Nuz waktu itu aku ingin memukul
Rico,tanganku sudah mengepal di belakang punggung penuh emosi,namun aku tahan
emosi ini demi tidak memperkeruh masalah. Aku sadar mendengarkan dan memberikan
nasehat untuk ceritamu,lebih penting ketimbang memberikan noda tinju diwajah
Rico.
Aku
berusah kembali membuat senyuman di
bibirmu dengan memberi pernyataan “mungkin Rico tidak bermaksud menyakitimu,Rico
juga mencintaimu hanya saja mungkin sedang ada masalah yang membuatnya sedikit
berubah” .Kau saat itu kembali tersenyum lalu berterima kasih padaku.Kita
kembali akrab setelah itu ,aku menikmati menjadi orang kedua untukmu ,tapi semakin
hari kau jarang tersenyum dengan cintamu pada Rico.Aku tidak tega melihatmu
terlalu menikmati cinta yang memberi luka, dan aku tidak kuat menahan perasaan
yang tersimpan dihatiku,sehingga kuberanikan diri untuk berucap pengakuan jika
aku mencintaimu sejak awal pandangan.
Saat
itu aku mengajakmu pergi ke sebuah kafe,kita mengbrol tentangmu terlebih dulu,kau
bilang Rico sering mengabaikanmu,kau bilang coba aja Rico seperti aku.
Setelah
obrolan tentangmu ,Aku buat pengakuan saat itu juga,bahwa aku bisa mengantikan
Rico menjadi cintamu,kau diam sejenak lalu menjawab pernyataanku sambil menanggis
”kenapa Ger lu ngomong cinta sama gue sekarang ,bukannya dulu saat gue juga cinta sama lu diawal perkenalan kita
,atau saat gue belum terlalu mencintai Rico,sekarang gue uda mencintai Rico
sepenuhnya,Gue uda menikmati air mata cinta untuk Rico,,”
“Gue
baru berani sekarang Nuz”
“kenapaa
sekarang ?setelah gue jatuh cinta pada yang
lain,dan kenapa setelah lu sering memberi nasehat terbaik mengenai Rico, hingga
gue bisa nerima semua air mata yang terjadi karna Rico”
Setelah
kalimat itu kau mengenggam tangannku dengan erat lalu pergi begitu saja sambil
berucap kata Maaf.
Seharusnya
aku mengungkapkan cinta diawal.Seharusnya aku mengesampingkan ego untuk berkata
cinta yang telah aku sadari terlambat dikatakan,seharusnya aku tetap menyimpan
perasaan.seharusnyaaa.
Aku
tidak punya kemampuan untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi diantara aku
dan cintaku. Ketika aku masih mengenangmu,mungkin saja kau sekarang telah terlalu
sibuk dengan kehidupanmu.
Aku
masih saja teringat ketika aku tau kau memperjuangkan cinta yang lain sedangkan
aku belum mampu mengatakan aku mencintaimu, karena aku takut, hatimu tak pernah
memilihku. Aku masih mencintaimu walau tanpa penyatuan.
Cinta satu kata yang mampu membuat linglung terperosok
dalam pemikiran bodoh.
Cinta membuat orang menjadi buta,tapi
cinta ketulusan tidak akan membuat orang membabi buta untuk memilikki cintanya, karena cinta yang tulus itu sesungguhnya
menghilangkan keegoisan diri sendiri dengan mementingkan kebahagiaan orang yang
dicintai menjadi sama pentingnya dengan kebahagiaan diri sendiri.
Dan mulai saat ini aku bisa
menciptakan mimpi. Aku mampu menghadirkan apa yang ingin dihadirkan,
mengendalikan sepenuhnya, dan menyisihkan hal yang tidak aku sukai, menciptakan
apa-apa yang kumau tentang cinta,karena
hanya lewat mimpi aku bisa memilikkimu.
Dan
sekarang aku menikmati cinta dalam lembar-lembar debu yang menumpuk sebagai
kenangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar