Daun yang jatuh di tanah tidak terdengar suaranya ,seperti aku yang jatuh cinta kepadamu tanpa menyuarakannya @suparmaaan

Kamis, 27 Agustus 2015

Cinta buta namun tidak membabi buta






Aku tidak meminta lebih atas jalan cinta yang Tuhan berikan untukku,telah cukup bagiku hanya memilikki bayanganmu .Setiap malamku yang selalu berkabut sunyi ,tak pernah letih hati mengingat kembali kisahmu yang masih saja tergores dalam duniaku.


Masih jelas saat binar matamu menghentikan detikku saat kebersamaan kita dulu.Aku sering sesak jika mengingatnya dalam pertanyaan tanpa pernah ada jawaban, kenapa aku belum bisa melupakan.Hatiku yang bercermin seringkali frustasi mamandang pantulan cermin yang terlihat kusam kacau karena cinta.Aku tidak akan pernah lupa tentang lengkungan senyum terindah yang di anugrahi Tuhan untukmu,aku tidak akan pernah lupa tentang nada lembut yang dihasilkan pita suaramu,dan aku  tidak akan pernah lupa jika aku mencintaimu dengan ketulusan.

Kembali malam mengatur rencana agar aku kembali mengenangmu ,setelah satu tahun aku mencoba menyimpan cerita ini dibalik buku kenangan yang tlah kututup rapat dengan sakit hati sebagai gemboknya.
            
Tuhan mengijinkanku untuk kembali mengenangmu dan semoga kenangan ini tidak merusak kehidupanmu.

Aku tidak pernah bisa memperjuangkan yang seharusnya inginku perjuangkan,karena aku tau perjuanganku belum tentu membuatmu bahagia.Demi namamu yang selalu terukir dihati ,aku masih belajar melupakan meski aku tidak bisa melupakanmu.

Dulu,aku adalah orang kedua  tempatmu berbagi bahagia namun aku akan menjadi orang pertama  untukmu berbagi kesedihan.

Perkenalan  kita berawal dari perjumpaan di awal perkuliahan mahasiswa baru Universitas Negeri di Depok.Semua terjadi  tanpa perencanaan.Hari pertama masuk kelas dikampus .aku belum mempunyai teman seorangpun,itu karena aku sama sekali tidak mengikuti ospek mahasiswa baru, aku adalah mahasiswa yang berasal dari daerah.

Diujung bangku kelas ,aku diam sendirian mencoba mencari pandangan yang hangat untukku sapa, tapi ternyata mereka terlalu individual .Diam sambil mendengarkan lagu menjadi aktifitasku waktu itu selagi menunggu dosen masuk ke kelas.Dalam kenikmatan alunan lagu,tiba-tiba kau mendekati lalu menyapaku dengan hangat sambil menjulurkan tangan kananmu.

 “Hey gue Nuzlia Nuzirwan,nama lu?”ucapmu penuh keakraban.

Gee..Ge Ri ”jawabku gugup,  lalu tanganku menyapa  tanganmu,sebagai tanda awal perkenalan kita.

Sialan… waktu itu entah kenapa jantungku berdegup cepat,kaki tiba-tiba bergetar hebat di awal percakapan kita.Wajahmu yang cantik  mempesonaku,membuatku berpikiran jika kamu adalah bidadari yang tersesat di bumi .Ah ini pandangan pertama yang membuyarkan hati,aku belum berani menamakan ini cinta pandangan pertama,tapi sejujurnya aku sedang jatuh cinta pada pandangan pertama.

Kita semakin akrab setelah awal percakapan itu,aku tau disela-sela keakraban kita ada Rico kakak tingkat kita yang juga akrab denganmu

Rico menyukaimu itu lah kabar yang kudapat dari beberapa sumber.Aku tidak tau apakah kau juga menyukai Rico atau tidak,tapi yang pasti aku sangat menyukaimu dengan mengatasnamakan cinta.

*****
Kita sudah empat bulan menjalin keakraban ,hingga detik perkenalan berganti bulan aku belum juga menyampaikan perasaan ,karena masih memilih waktu.

Sepulang kampus hari itu, kau tiba-tiba ingin meminjam helm denganku,otakku mengira kau mungkin  membutuhkannya untuk kepentingan tertentu.Aku tau saat itu aku hanya membawa satu helm,tapi aku berbohong dengan berkata aku membawa dua helm hari ini.

Kau tersenyum mengucapkan terima kasih padaku,itulah kebahagiannku yaitu melihat kamu tersenyum .Orang yang jatuh cinta diam-diam akan sangat bahagia ,jika menjadi alasan senyuman orang  yang dicintainya.Saat itu kau pergi menuju parkiran motor kampus,aku ikut mengiringi langkahmu berinisiatif untuk mengantarmu ke parkiran ,kita berbincang tentang aktiftas Fakultas yang akan kita ikutin beberapa hari lagi di Jogja

Saat tiba diparkiran Motor ,Nafasku sesak terkejut melihat ternyata sudah ada Rico yang menunggumu diparkiran. Helm itu ternyata untukmu berpergian bersama  Rico.Jika boleh jujur aku sangat kesal, tapi jika boleh jujur lagi ,rasa kesalku masih kalah besar dari rasa cintaku yang selalu ingin melihat  senyummu meski aku harus menerima  kemurungan.

*****
Kita berangkat ke Jogja bersama teman-teman satu fakultas,termasuk Rico dan tiga orang temannya yang merupakan kakak tingkat pemimpin regu rombongan.Selama di Bus kau duduk disebelahku mengobrol tawa,aku sangat bahagia saat itu, sejenak kau melupakan jika ada Rico dibangku depan tempat duduk kita.Sesekali sambil mengobrol denganku, jemarimu sibuk dengan Handphone sambil senyum-senyum sendiri,awalnya aku masih tidak terlalu mempedulikan jika obrolan kita terbagi dengan Handphonemu,tapi saat Rico menghampiri bangku kita memberikan coklat ,baru aku sadar ternyata sedari tadi kalian berbincang di handphone.Aku kembali jadi nomer dua,tidak apa-apa yang terpenting kau nomer satu dihatiku.

Seisi Bus terlelap tidur karena lelah,kecuali supir Bus dan aku yang masih membuka mata,jika supir Bus mempunyai alasan tidak tidur karena sedang mengendarai Bus,aku juga mempunyai alasan untuk tidak terlelap, alasan aku hanya satu yaitu memperhatikanmu dengan leluasa tanpa harus ada gangguan,itulah orang yang cinta diam-diam pasti akan selalu mencari cara agar bisa memperhatikan cintanya secara leluasa.Dalam lamunanku memperhatikanmu ,secara tidak sengaja kepalamu bergeser lembut tanpa sadar ke pundakku,ini moment  terindah,aku gugup sejadi-jadinya,tapi kunikmati moment beruntung ini ,tangan kananku dengan terbata-bata mencoba mengapai kepalamu membenarkan posisinya dipundakku ,ku usap kepalamu dengan lembut,agar aku bisa membuatmu senyaman mungkin bersandar dipundakku ini. Tidak terasa kita sudah sampai dipenginapan,dan saat kau bangun aku berpura-pura tidur.


Secerdas-cerdasnya  otak manusia ,tidak akan bisa mampu membuat tentang definisi alasan hati tetap mencinta meski tersakiti.,mangkanya aku tidak pernah berpikir mengapa hatiku tetap bahagia mencinta meski terkadang terluka.

Pagi telah menyambut hari, waktunya kita berkeliling Jogja,Rico memimpin rombongan kita bersama teman-temannya.Kau bersamaku saat itu ,aku menikmati setiap langkah ini,cuaca yang mendung tidak kupikirkan karena  hanya ada kau dipikiranku ,hujan mulai turun secara perlahan membasahi tubuh,dengan sigap aku membuka jaket tebalku untuk melindungi kepalamu dari guyuran hujan agar kau tidak sakit,kau kembali tersenyum saat itu Nuz,namun hanya beberapa detik aku bisa menikmati senyummu,karena setelah itu Rico mendekati kita dan memayungimu,lalu aku terpaku diam dibawah guyuran hujan ditemani air mata yang menetes tanpa permisi dipipiku,sambil menatapmu yang mulai menjauh pergi begitu saja.

Berkorban untuk cinta itu bisa dilakukan semua orang,tapi berkorban untuk cinta yang benar-benar pantas diberi pengorbanan,hanya untuk beberapa orang yang beruntung.Aku menikmati ketidakberuntungan cintaku


*****
Tidak terasa waktu telah berputar begitu saja,dan kita telah kembali ke Depok,saat dikampus kau mengajakku ngobrol dikantin,kau bilang ingin bercerita.Kau bercerita jika Rico menyatakan cinta padamu di Jogja dan kau menerimanya,hatiku terasa sangat sakit mendengar itu semua, tapi aku tetap tersenyum mengucapkan selamat padamu,cukup bagiku hati yang menangis,dan semenjak itu aku menjauh berharap kau mengerti saat aku pergi dari perbincangan hidupmu.

Mungkin kau sadar dengan jauhnya hubungan kita,lalu kau berpura-pura mengajakku berbincang setelah tiga minggu tidak ada perbincangan diantara kita,kau ingin meminjam Catatan.

”Ger catatan gue gak lengkap nih,pinjem catatan lu donk bentar”ucapmu mencoba membuka obrolan
“Gak lengkap juga!”sesingkat itu aku menjawab percakapanmu.Aku ingin menjauh walau sebenarnya hati tidak bisa menjauh darimu.Waktu itu hatiku ingin berkata”ini catatan gue lengkap kok,bahkan kalo mau gue bisa nyatatinnya buat lu”itulah kebodohan hatiku.

Waktu terus berlalu menjauh namun di dalam kejauhanku ,aku melihat kau susah tersenyum dan  selalu murung,aku tidak tega apalagi aku mendengar kabar jika kau sering menangis,aku mendekatimu gugup,kusapa kau dengan senyum kecil,kau menjawab dengan senyuman juga.Kau tiba-tiba memelukku,aku tidak mengerti dengan arti pelukkan ini,pelukkan bebanmu atau pelukkan sayangmu untukku,lalu kau menarikku menuju danau kampus. Kita duduk berdua menatap ketenangan air yang berirama dengan hembusan kecil angin,ternyata hujan tiba-tiba datang,bukan hujan biasa tapi ini hujan air matamu,kau bercerita tentang Rico yg membuatmu menangis karena sikapnya yang berubah menjadi terlalu cuek,dan lebih sering mementingkan sahabat wanitanya daripada mementingkanmu,kau tau Nuz waktu itu aku ingin memukul Rico,tanganku sudah mengepal di belakang punggung penuh emosi,namun aku tahan emosi ini demi tidak memperkeruh masalah. Aku sadar mendengarkan dan memberikan nasehat untuk ceritamu,lebih penting ketimbang memberikan noda tinju diwajah Rico.

Aku berusah  kembali membuat senyuman di bibirmu dengan memberi pernyataan “mungkin Rico tidak bermaksud menyakitimu,Rico juga mencintaimu hanya saja mungkin sedang ada masalah yang membuatnya sedikit berubah” .Kau saat itu kembali tersenyum lalu berterima kasih padaku.Kita kembali akrab setelah itu ,aku menikmati menjadi orang kedua untukmu ,tapi semakin hari kau jarang tersenyum dengan cintamu pada Rico.Aku tidak tega melihatmu terlalu menikmati cinta yang memberi luka, dan aku tidak kuat menahan perasaan yang tersimpan dihatiku,sehingga kuberanikan diri untuk berucap pengakuan jika aku mencintaimu sejak awal pandangan.

Saat itu aku mengajakmu pergi ke sebuah kafe,kita mengbrol tentangmu terlebih dulu,kau bilang Rico sering mengabaikanmu,kau bilang coba aja Rico seperti aku.

Setelah obrolan tentangmu ,Aku buat pengakuan saat itu juga,bahwa aku bisa mengantikan Rico menjadi cintamu,kau diam sejenak lalu menjawab pernyataanku sambil menanggis ”kenapa Ger lu ngomong cinta sama gue sekarang ,bukannya dulu saat gue  juga cinta sama lu diawal perkenalan kita ,atau saat gue belum terlalu mencintai Rico,sekarang gue uda mencintai Rico sepenuhnya,Gue uda menikmati air mata cinta untuk Rico,,”
“Gue baru berani sekarang Nuz”
“kenapaa sekarang ?setelah gue  jatuh cinta pada yang lain,dan kenapa setelah lu sering memberi nasehat terbaik mengenai  Rico, hingga gue bisa nerima semua air mata yang terjadi karna Rico”

Setelah kalimat itu kau mengenggam tangannku dengan erat lalu pergi begitu saja sambil berucap kata Maaf.
Seharusnya aku mengungkapkan cinta diawal.Seharusnya aku mengesampingkan ego untuk berkata cinta yang telah aku sadari terlambat dikatakan,seharusnya aku tetap menyimpan perasaan.seharusnyaaa.

Aku tidak punya kemampuan untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi diantara aku dan cintaku. Ketika aku masih mengenangmu,mungkin saja kau sekarang telah terlalu sibuk dengan kehidupanmu.

Aku masih saja teringat ketika aku tau kau memperjuangkan cinta yang lain sedangkan aku belum mampu mengatakan aku mencintaimu, karena aku takut, hatimu tak pernah memilihku. Aku masih mencintaimu walau tanpa penyatuan.

Cinta satu kata yang mampu membuat linglung terperosok dalam pemikiran bodoh.

Cinta membuat orang menjadi buta,tapi cinta ketulusan tidak akan membuat orang membabi buta untuk memilikki cintanya, karena cinta yang tulus itu sesungguhnya menghilangkan keegoisan diri sendiri dengan mementingkan kebahagiaan orang yang dicintai menjadi sama pentingnya dengan kebahagiaan diri sendiri.

Dan mulai saat ini aku bisa menciptakan mimpi. Aku mampu menghadirkan apa yang ingin dihadirkan, mengendalikan sepenuhnya, dan menyisihkan hal yang tidak aku sukai, menciptakan  apa-apa yang kumau tentang cinta,karena hanya lewat mimpi aku bisa memilikkimu.

Dan sekarang aku menikmati cinta dalam lembar-lembar debu yang menumpuk sebagai kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar