Daun yang jatuh di tanah tidak terdengar suaranya ,seperti aku yang jatuh cinta kepadamu tanpa menyuarakannya @suparmaaan

Kamis, 11 Juli 2013

Tentang Rindu






Rindu …
Apakah rindu butuh tanda tanya ,rindu hanya butuh pengungkapan sedarhana

Selalu ingat caramu merangkai kata
Selalu ingat caramu menyapa
Selalu ingat caramu bercanda dengan dunia

Air mataku sungguh keras kepala dan dadaku mengucap detak,aku terlanjur rindu.
kutulis pengakuan rinduku kepadamu.Mewakili bibirku yang tak mampu mengurai kata detail rindu.

Tak kudengar lagi suara merdu dan tawa gurihmu
Tak kulihat lagi tatapan mata mendung darimu

Semoga kita selalu ingat kisah kita yang sering berlupa-lupa tentang waktu,bertautan diatas angin sendu.

Sekarang aku sangat mengenal bahasa rindu,rindu yang menghasilkan tawa dan kesedihan lugu.
Sekarang aku sangat mengerti rasanya memimpikan rindu,rindu yang menjerat tubuh lalu membeku.

Entahlah! Bagaimana cara otakku bersekutu dengan rindu,membuat pikiran seolah-olah membayangkanmu.
Entahlah! Bagaimana cara bibirku bersekutu dengan rindu,membuat abjad merangkai namamu

Hujan tiba-tiba meneteskan wajahmu.sebab hujan dimataku adalah guratan lukisan Avamu.

Kuumpat-umpat rinduku,kukutuki rinduku.
Kerinduan menghujam menancapkan resah tanpa bergumam,dan kutukanku bertaburan untuk rindu yang tak pernah paham.

Aku menyerah tak mampu lagi mengejamu rindu ,namun demi Tuhan aku merindukanmu

Aku telah melangkah,dan kamu telah terlebih dulu melangkah hingga kita akan menjamu rindu.rindu yang menggebu dalam semu karena jarak dan waktu menjauhkan ruang temu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar