Daun yang jatuh di tanah tidak terdengar suaranya ,seperti aku yang jatuh cinta kepadamu tanpa menyuarakannya @suparmaaan

Rabu, 17 Juli 2013

Serba-serbi kita





Skala rindu:
Ku ukur waktu dan mencari takaran rindu, namun semuanya  hadir sebagai skala.
Satu  berbanding tak terhingga –satu itu adalah kamu dan tak terhingga itu adalah jumlah rinduku.

Ku tulis namamu pada langit hitam dengan tinta putih
Agar kau tau jika ada penulis rindu yang bernama aku

Saat malam mengetuk kalbu mengajakku bertualang mencari pencipta cinta,
yang merancang  skala rindu dengan letak geografis buram,aku terdiam kusam ,hanya otakku yang bersenandung namamu mengalir menuju hati ,dan akhirnya  bahagiaku mati saat kenangan berada tepat dihati.

Jangan kau mengira diri ini berlari kabur dari rindu,
hanya masih bercermin masihkah kupantas menjemputmu ditempat terasingkan,agar terkesan tanpa paksaan.

Dalam sajak daun :
Kutafsirkan  rindu menjadi sajak daun-ketika daun terjun dari ranting untuk mencium bau bumi ,ternyata angin ikut campur dalam prosesnya.Aku marah sejadinya,angin telah menjadi orang ketiga diantara hubungan kalian,mengingatkan tentang aku,kamu,dan rindu menjadi orang ketiga yang menciptakan perih.

Semoga kau tau,bukan aku tak memperhatikanmu,namun aku hanya tidak tau cara meyodorkan rindu.

Melacur dengan resah:
Ku melacur dengan resah-meniduri setiap keresahaanku,lalu melucuti helai demi helai keraguan,dan ku nikmati setiap desahan mengatasnamakan cinta ,yang mencari waktu untuk diungkapkan berbarengan rindu.

Aku yang melacur resah di malam hari
Dengan suka mengunjungi secara sembunyi-sembunyi,lalu debar menarik nafas panjang sahut menyahut dengan pilu.

Melacur(MELAkukan CURhat) dengan resah tlah menjadi kebiasaanku.

Aku kelinci:
Andai aku kelinci,
Akan kudengarkan setiap keluhanmu dengan telingga yang luas ,hingga ku tau semua rahasia hatimu,meski dengan jarak yang jauh..

Andai aku kelinci,
Akan kulompatkan hatiku ke hatimu ,tanpa perlu menimbang jarak rindu..

Andai aku kelinci,
Akan kuselimuti khayalmu dengan bulu halus tebalku,lalu tak kau rasakan lagi mengigilnya kekecewaan dan akhirnya kau bisa merasakan kelembutanku.



Jangan tertawakan aku yang ingin menjadi kelinci,karena aku bukan jenaka yang layak ditertawakan dalam repih-repih kehidupan.sekarang aku tidak pernah lagi menerka-nerka tujuan rindu, karena rindu bertujuan untuk menaik derajatkan pertemuan.
Sepi kini tak lagi sendiri karena tlah ditemani rindu ,dan aku masih menunggu waktu yang berdiam tanpa langkah dalam serba-serbi kita.
Untukmu @endanada yang disana tempat terasingkan
#duetpuisi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar