Selamat malam Ika...
Malam ini aku ingin bercerita tentang seorang lelaki yang
mencintai wanita.Cerita yang universal,bedanya lelaki dan wanita ini tidak
saling mengenal.Absurd bukan..
Sudah beberapa hari ini malam tidak pernah bersahabat,aku tidak bisa menatap bulan,padahal aku salah satu pengemar fanatik
bulan.Langit gelap berselimut hitam,taburan gemintang tidak muncul
setitikpun.Untungnya tidak ada hujan maupun gerimis yang berjatuhan malam ini ,hanya
saja sesekali angin membelai poni rambutku.
Menatap langit adalah cara terbaik untuk menenangkan
kegelisahan yang terpendam.Meski bulan bersembunyi aku tetap akan bercerita kepadanya,karena aku
tau bulan menguping curahan hati yang akan kusampaikan nanti.
Saat ingin mengetik tulisan ini tiba-tiba semua tubuhku
merinding,bulir-bulir air mataku tumpah padahal belum satu hurufpun yang aku
tulis,membayangkan isi hatiku saja membuatku menangis.Ika kamu tidak perlu
membaca tulisan ini,biarlah ini menjadi cinta yang teramat besar namun tidak
terucapkan.
Beberapa tahun yang lalu surgaku dipanggil Tuhan,aku belum
menciptakan kebahagiaan untuknya.Saat ini pun aku sering menangis saat melihat
seorang ibu bermain-main dengan anaknya,aku teringat Ibuku yang telah pergi.Aku
harus kuat saat bulir air mata jatuh ketika kerinduan akan surgaku menghampiri.
Sekarang aku ingin menjelaskan kepada diriku sendiri tentang
apa hubungannya Ika dengan Ibuku yang telah pergi,kalian mempunyai wajah yang
serupa dimataku.Pertama kali aku ngefollowmu di twitter karena hal itu,kamu
muncul diantara kerumunan Ava-ava yang berseliweran.Sayangnya berapa kali aku
mencoba berkenalan denganmu melalui mention,kamu seperti tidak menanggapiku.Ngestalk
twittermu menjadi salah satu alasan untukku senyum-senyum sendiri.
Aku sekarang menyerah mencari cara agar bisa berkenalan
denganmu.
Aku ingin bertanya banyak padamu Ika,setiap pertanyaan untukmu selalu
kujawab sendiri.
Apakah kamu sudah punya pacar? Mungkin kamu sudah punya
pacar.
Kamu ngapain aja setiap hari? Tentunya bahagia dengan
pacarmu.
Ahh... masih banyak yang ingin aku tanyakan sebagai bentuk
PDKT-an dalam khayalan.
Sebuah cinta yang tumbuh tanpa pernah bertemu mungkin adalah
hal gila yang aku waraskan.Legalkah cintaku ini yang tertuju padamu? entahlah .Picture di twittermu
menjadi rutinitas yang aku hallalkan bagi mata memandangi seseorang yang bukan muhrim.
Malam yang gelap semakin gelap dengan matinya lampu di
wilayah Pancoran Mas Depok,aku yang menatap langit semakin lelap merenungmu,aku
terlalu mencintaimu Ika tanpa aku bisa jelaskan alurnya mengapa bisa seperti
ini.Senyummu di twitter melengkung seperti Arit yang tajam menusuk-nusuk hatiku
menebas logika yang otak opinikan tentang perasaan yang tertuju padamu.
Maaf Ika tadi aku Ngestalk twittermu,sebenarnya aku mau
minta izin tapi..tapi... aku tidak berani.Ika aku semakin mengagumimu karena
hijab.Hijabmu mengalihkan duniaku.
Kekagumanku semakin memuncak grafiknya setelah membaca
tulisan-tulisan di blogmu,entahlah sepertinya kamu sangat mahir menyusun huruf
menjadi ukiran kata yang indah.Malunya aku dengan tulisanku yang tidak ada
apa-apanya dibanding tulisanmu.Seberapapun singkat dan jeleknya tulisan
ini,kamu tau? Ini adalah tumpahan isi hatiku,aku bahagia jatuh cinta denganmu yang tidak kamu ketahui.
Ika,kunang-kunang sudah hampir punah dari permukaan bumi
pada malam hari.Kamu tau penyebabnya kenapa? Itu karena kunang-kunang mau
bersinar lagi menampakan diri jika aku berhasil menyatakan perasaan ini padamu
(semoga kamu tidak membacanya Ika).Aku bersyukur dipertemukan secara maya
denganmu wanita serupa Ibuku.
Maaf Ika aku menuliskan tulisan ambrul adul ini
untukmu.Tolong jangan dibaca hai Ika wanita berwajah menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar