Daun yang jatuh di tanah tidak terdengar suaranya ,seperti aku yang jatuh cinta kepadamu tanpa menyuarakannya @suparmaaan

Sabtu, 17 Agustus 2013

Aku dan Dream book




1375793280287414002


Berhenti bermimpi itulah hal yang sering teman-teman SMA teriakan kepada saya,beberapa kalimat sering saya sodorkan ke mereka tentang pembelaan mimpi yang saya ciptakan dalam setiap debar detik ,namun selalu saja tidak berhasil meyakinkan mereka untuk berhenti menghujat mimpi saya.

Mimpi yang selalu saya catat dalam sebuah dream book semenjak sekolah dasar .Buku kecil “Dream Book”yang selalu saya bawa menjadi penyemangat hidup selain penyemangat utama yaitu orang tua.Banyak mimpi-mimpi yang saya tuliskan dalam Dream Book,salah satunya melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia menjadi bagian catatan Dream book saya,Saya sangat ingin keluar dari tempat saya bermukim waktu itu,saya ingin mengubah kehidupan saya menjadi lebih baik.Sebelum menginjak bangku kuliah,saya bermukim di salah satu Provinsi pulau Sumatera tempat asal orang tua saya.

Masa-masa SMA saya dihabiskan dengan belajar di sekolah non unggulan.Saya masuk sekolah itu dengan alasan biaya,karena hanya sekolah itu yang menawarkan biaya pendidikan jauh lebih murah dibandingkan sekolah-sekolah unggulan yang ada diprovinsi saya saat itu.Dengan biaya sekolah yang murah,saya dapat menciptakan mimpi yang mahal yaitu kuliah di Universitas Indonesia,dan mimpi-mimpi lainnya yang berjejer untuk diwujudkan.

Masa SMA adalah Masa yang paling Indah,namun biasa saja bagi saya.Saya menghabiskan masa ini dengan cara berbeda dari siswa-siswi pada umumnya.Teman-teman saya bisa pulang sekolah dengan mengendarai Motor,dijemput orang tua,dan naik angkutan umum,sedangkan saya pulang sekolah dengan berjalan kaki,jarak dari sekolah menuju rumah pun cukup jauh namun saya menikmati setiap perjalanan itu,sesekali ada teman yang menawarkan diri untuk mengantar saya pulang kerumah.Jalan kaki menjadi pilihan aktivitas rutin saya,karena uang untuk naik angkutan umum dari orang tua selalu saya tabung bersama uang jajan harian saya,uang tabungan itu ingin saya gunakan untuk kuliah nanti,dan membeli buku-buku SNMPTN yang beredar,serta buku materi-materi pelajaran.Semenjak kelas 1 SMA saya sudah mempelajari buku-buku SNMPTN,hal itu saya lakukan demi menguasai soal-soal SNMPTN yang akan saya hadapi setelah lulus SMA.Saat SMA saya juga tidak ingin mengenal Handphone dan mengenal Pacaran yang diagungkan para siswa-siswi sekolah saya.Setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk merealisasikan mimpi-mimpinya,karena mimpi adalah hak ,dan mengwujudkannya adalah kewajiban,

Nilai akademik dan non akademik saya disekolah sangat tidak memuaskan,bahkan dikategorikan jelek.Saya sering tidak buat tugas sekolah karena terlalu asik memperlajari soal-soal SNMPTN, sering tidak masuk pelajaran olaraga,seni,dan kewarganegaraan, karena setau saya pelajaran itu tidak menjadi bagian pelajaran yang diujikan SNMPTN .Beberapa kali orang tua saya dipanggil untuk menghadap wali kelas ,tapi saya tidakpernah mengubris panggilan itu untuk disampaikan langsung ke orang tua ,yang saya lakukan adalah menyampaikan surat pangilan sekolah pada tukang galon tetangga saya,lalu memintanya datang kesekolah untuk berpura-pura menjadi oom saya.

Saya tau ini tidak baik untuk diri saya,namun itulah kenyataan kelakuan saya dulu.Hingga tibalah Ujian Nasional SMA.Pemerintah memberi standar nilai kelulusan yang lumayan sulit,waktu itu saya sempat takut menghadapi Ujian Nasional,karena terlalu membandingkan dengan teman saya yang les dimana-mana demi bisa lulus Ujian Nasional,sedangkan saya sama sekali tidak pernah les dan jarang memperhatikan guru menerangkan materi disekolah.Jujur, dulu waktu masih SMA sangat sering terjadi kebocoran jawaban Ujian NAsional yang dilakukan oknum-oknum pencari keuntungan dan oknum yang ingin menama baikkan daerah mereka,di pagi hari menjelang dimulainya Ujian Nasional,kunci jawaban untuk ujian telah bertebaran dihandphone siswa/i sekolah saya,meski kunci jawaban itu belum bisa dipastikan kebenarannya.Semua kunci jawaban untuk paket A dan paket B disebarkan melalui handphone,dan saya tidak mempunyai handphone.Saya pernah mencoba meminta bocoran jawaban Ujian pada teman saya, karena saya tidak percaya diri dengan kemampuan otak yang saya milikki ,namun mereka meminta bayaran,kata mereka kunci jawaban yang mereka dapatkan tidak gratis,lalu saya batalkan meminta bantuan mereka.Saya tidak mempunyai uang nganggur untuk perbuatan itu,saya juga merasa hina jika lulus bukan dengan kemampuan saya sendiri.Didalam ruangan ujian,semua teman saya merasa tidak nyaman dengan kunci jawaban bocoran mereka,karena setiap paket soal A dan B memilikki dua versi kunci jawaban.Saya mencoba tidak memikirkan mereka,logika saya berkata “bukankah mereka sudah les,tidak mungkin mereka tidak bisa menjawab pertanyaan ini”.Ketahuilah untuk bisa sukses itu bukan ditentukan dari berapa banyak tempat kamu mencari ilmu,melainkan ditentukan dari seberapa giat kamu menuntut ilmu.

Beberapa bulan kemudian pengumuman kelulusan Ujian Nasional setingkat SMA pun tiba ,siswa-siswi kelas kami lulus 70% ,dan saya lulus dengan nilai sangat memuaskan bahkan terbaik lima besar di provinsi saya.Entahlah sampai saat ini saya sering binggung datangnya nilai itu ,saya siswa yang dikatagorikan siswa malas disekolah mendapatkan nilai yang membanggakan sekolah ,tapi yang saya yakinkan nilai bagus ujian saya itu berasal dari ketekunan saya mempelajari buku SNMPTN.Soal-soal UN tidak lebih susah dari soal SNMPTN yang selama tiga tahun saya pelajari sendiri di SMA.

Perjuangan cita-cita saya belum berakhir, ada mimpi besar yang akan saya hadapi didepan mata ,mimpi yang dari kelas satu SMA ingin saya wujudkan yaitu berkuliah di Universitas Indonesia.Untuk mengwujudkan mimpi itu saya ikut tes SNMPTN,saat saya memilih Universitas Indonesia menjadi target tempat kuliah saya,justru rata-rata teman saya memilih untuk kuliah di Universitas daerah kami saja, saya ditertawakan karena mereka bilang mimpi saya lulus disana cukup hanya jadi sebuah mimpi ,mereka menyuruh saya berhenti bermimpi mencoba melihat realita kemampuan diri sendiri,bagi saya tidak salah bukan berjuang mengwujudkan mimpi ,mimpi itu tercipta untuk diwujudkan,bukan hanya tercipta untuk diimpikan.Saya terobos semua batasan normal itu.

Binggung mulai menerpa saat harus memilih dua program studi pilihan.Saya sadar,saya tidak pernah memikirkan program studi apa yang saya inginkan selama ini,karena yang saya pikirkan hanya bisa kuliah di Universitas Indonesia,akhirnya saya memilih Program studi dengan Passing Grade yang tidak terlalu tinggi dipilihan pertama ,namun pilihan saya ditentang oleh sahabat saya, katanya kalo mimpi jangan tanggung-tanggung.Saya sudah terlanjur mimpi sekalian saja mimpi setinggi-tingginya.Akhirnya saya dan diri saya sepakat untuk mengambil Program studi dengan passing grade-nya yang lumayan tinggi di Universitas Indonesia.

Setelah Ujian SNMPTN selesai,saya memilih menghabiskan waktu libur sebulan penuh dengan membantu tetangga berjualan sayur dipasar setiap pagi hari,Sebulan berlalu begitu cepat .Karena kesibukan saya dipasar ,sempat membuat saya lupa dengan pengumuman hasil Ujian SNMPTN ,hingga akhirnya sahabat saya memberi kabar di sore hari bahwa saya lulus di Universitas Indonesia Fakultas Hukum .Seakan Tuhan memberi kejutan,membuat diam bergelayutan di rasa ketidakpercayaan,saya masih tidak percaya,tapi kenyataan meyakinkan saya jika ini memang benar terjadi.Tidak ada yang salah dengan perjuangan yang saya lakukan selama SMA,yaitu mempelajari buku SNMPTN,berdoa ,dan meminta restu orang tua.dan ini nyata saya masih berada dijalur yang benar menjalani proses mengwujudkan mimpi .

Binggung saya sempat bingung dengan biaya kuliah,karena dipikiran dan asumsi masyarakat bahwa kuliah di Universita Indonesia itu mahal,ternyata biaya kuliah bisa dikurangi sesuai kemampuan masing-masing calon mahasiswa/I setelah melengkapi persyaratkan yang ditentukan.Akhirnya saya benar-benar bisa Kuliah di Universitas Indonesia dengan biaya tabungan selama SMA dan bantuan dari orang tua saya.

Tuhan akan mengwujudkan keinginan seseorang dalam setiap perjuangan yang diiringi doa diri sendiri,kerja keras,dan doa orang tua.

Selain cerita diatas,ada beberapa kegiatan yang saya lakukan selama bercita-cita Kuliah di Universitas Indonesia yaitu puasa senin-kamis,ibadah sunah dan wajib,sedekah sesuai kemampuan saya,dan yang pasti meminta restu serta doa orang tua,terutama Ibu.

Dan semenjak masuk di Universitas Indonesia perjuangan saya dimulai,perjuangan mengwujudkan mimpi kehidupan yang lebih baik ,dan perjuangan menciptakan kebanggaan untuk orang tua.

Saya juga berjanji pada diri sendiri jika selama kuliah disini tidak boleh meminta lagi biaya kehidupan pada orang tua,bahkan bila perlu saya ingin membantu biaya sekolah adik-adik saya,dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saya bekerja paruh waktu disalah satu penerbit buku ,terkadang mengirim CERPEN,dan puisi diberbagai media untuk mendapatkan honor, menjadi anggota tim kreatif salah satu EO di Jakarta,menjadi pembicara di Talk show yang diadakan sekolah-sekolah,saya juga menjadi COMIC diberbagai event yang mengundang saya tampil,dan sekarang sedang menabung untuk mencoba wirausaha kecil-kecilan.

Biaya kuliah saya saat ini ditanggung oleh beasiswa,sekarang bahkan saya bisa membantu sedikit kebutuhan keluarga saya. Satu dari berbagai mimpi di Catatan DREAM BOOK saya telah terwujud,dan sekarang semua mimpi itu akan berproses untuk diwujudkan menjadi nyata.

Janganlah diam memandangi mimpimu,karena mimpi bukan untuk dipandangi tapi ditelusuri jalan mengwujudkan mimpi itu, meski jalan itu berliku.

Yang muda,yang bermimpi ,dan yang berani mengwujudkannya. Salam muda Indonesia…






Tidak ada komentar:

Posting Komentar