Aku tidak tau kenapa mesti tercipta sebuah kata harapan,kata
ini selalu membuatku merasa akan ada yang berubah dari perasaanmu.Hari demi
hari aku selalu berharap kau akan memberikan hatimu itu untukku.Hari demi hari
aku selalu berharap muncul sebuah kalimat dari bibirmu,
aku juga mencintaimu
Banyak orang yang berkata tidak ada yang salah dari sebuah harap,karena harap adalah hal yang manusiawi, semua orang mempunyai harapan dalam hidupnya.Lalu aku bertanya apakah masih pantas berharap padahal aku tau harapanku itu tidak akan terwujud.
Kepada diriku
sendiri,beginikah rasanya patah hati.Semua yang kau beri hanya dihargai sebatas
senyum bibirnya bukan senyum hatinya,semua rasa rindu jika tidak berkomunikasi
dengannya hanya dianggap bercanda olehnya.Masikah kau berharap ada keajaiban
untuk mengubah perasaan biasa saja hatinya menjadi cinta? Itu sebuah pertanyaan
yang harus kau jawab sendiri,pertimbangkanlah dengan realita jangan hanya
cinta.
Kepada diriku
sendiri,kau tidak boleh menyalahkan dia yang menolak cintamu,kau tidak boleh
menghakiminya sebagai orang jahat,kau tidak boleh memusuhinya karena meski begitu kejam penolakanya dia adalah
orang yang kau cinta.Mungkin saja dia memang tidak mengerti betapa cinta yang
kau beri untuknya begitu besar,bahkan bila dia menemukan cinta,cinta yang dia
temukan tidak akan sehebat cintamu.
Sambungkanlah
hatimu yang telah patah itu agar kau mengerti masih ada diluar sana yang layak
kau cintai.Memang sebuah sambungan dari sesuatu yang telah patah tak mungkin
menjadi sempurna,akan ada sesuatu yang mengingatkan jika hatimu pernah patah
olehnya,abaikanlah dengan cara luapkan semua rasa sakit patah hati itu
sekarang,jadi jika dikemudian hari kau mengingat patah hati ini maka kau tidak
akan merasa sakit lagi.
-Teriaklah
sekencang-kencangnya hingga semesta marah karena teriakanmu seperti terompet
sangkakala yang akan mengakhiri segalanya.
-Tertawalah
terbahak-bahak bahwa dia akan menyesal menolakmu,bayangkan wajah lucu nya yang
menyesal itu.
-Menangislah
sederas-derasnya ,meski seisi dunia terendam oleh tangismu.
-Marahlah pada
foto dia yang menolakmu,caci maki bahwa dia memang tidak pantas untukmu.
-Berkacalah
pada cermin ,lihat dirimu adalah spesial penuh kebanggaan,ingatlah
prestasi-prestasi yang pernah kau raih dan bersiaplah meraih prestasi lainnya
hingga dia melihat kau adalah kebanggaan.
-Dengarkan
lagu-lagu sendu yang membuatmu terhanyut dalam kegalauan,biarkan pikiranmu
bekerja sendiri akan memikirkan apa,tidak perlu kau memberi sugesti untuk
pikiranmu.
Setelah puas melakukan yang ingin kau lakukan untuk meluapkan
kesedihan ,maka selanjutnya Tidur tenangkan dirimu, bersiaplah menyambut
hari setelah bangun maka kau siap menjadi sesuatu yang baru ,sesuatu yang akan
berlari mengejar mimpi,sesuatu yang lebih semangat dari hari
sebelumnya,bagikanlah kebahagiaan untuk orang-orang disekitarmu.
Patah hati memang menyakitkan,tidak bisa sembuh
seketika.Biarkanlah waktu menjadi obat patah hati dan suatu saat nanti ketika
patah hatimu telah tersambung lagi ataupun kau telah mempunyai kekasih,kau akan
mengerti jika cinta selalu punya caranya sendiri untuk memilih yang memang
layak kau cintai.
Teruntuk
diriku sendiri.
Kau akan bahagia setelah patah hati -pasti-.
Ingatlah bahwa patah hati adalah salah satu cara membuat dirimu menjadi lebih baik lagi.
Saat menulis ini aku baru aja melihat pesan chat kita,memeluk boneka yang kau kembalikan sebagai ungkapan penolakan,dan menonton stop motion yang aku tayangkan di youtube.
Sore mendung memenuhi langit,aku bersandar pada tiang teras depan menatap langit hitam, sebentar lagi hujan ,saat hujan datang aku ingin mengingatmu sebagai kenangan.Kopi di gelas tak kuhiraukan,aku lebih berminat mandi hujan ,sebab lidah tidak bisa merasakan apa-apa selain memproduksi ludah meneguknya agar dapat menerima kenyataan,sebab mandi hujan akan menyamarkan tangis lalu membuatku gigil selain menggigilkan kenyataan yang sendu.
Kamu,Dety 21 Febuari 2015
Teriaklah sekencang-kencangnya hingga semesta marah karena teriakanmu seperti terompet sangkakala yang akan mengakhiri segalanya
BalasHapusKEREN