Daun yang jatuh di tanah tidak terdengar suaranya ,seperti aku yang jatuh cinta kepadamu tanpa menyuarakannya @suparmaaan

Senin, 01 September 2014

Ika,



Aku mencintaimu hingga detik berganti dengan henti,aku tetap mencintaimu.

Untuk Ika Fitriana.
Aku ketakutan berdiri dihadapan barisan bayangan hitam yang merentangkan tangan menghalangiku untuk menyusulmu.Kau berdiri di depan sebuah pintu terbuka  yang memancarkan cahaya putih,kau sedang apa didepan pintu itu?.Kuhantam tubuhku kearah bayangan-bayangan penghalang,tapi sialnya aku tidak  berhasil meruntuhkan pertahanan bayangan.Sungguh,semenjak kapan bayangan menjadi benda padat seperti ini sehingga membuat jalanku untuk menyusulmu menjadi terhambat.

Di depan pintu bercahaya itu kau tersenyum tipis,satu kakimu melangkah masuk kedalam pintu.”Ika…Jangan Ikaa Jangan” teriakku sambil menjulurkan tangan coba melarangmu masuk kedalam pintu.Tubuhku bergetar,semua gigiku bergemerutuk menyaksikan itu,bulu kuduk pun ikut berdiri merinding ketakutan.Aku tau ..aku tau jika kau masuk ke dalam pintu itu maka kau tidak akan kembali keluar lagi selamanya.

Nadi-nadiku terasa seperti ada beku yang menjalar,pori-pori tubuhku mengucur keringat dingin seperti es yang baru mencair.Hidungku menghembuskan nafas yang tersenggal-senggal dengan dada naik turun menandakan takut luar biasa.Hanya mimpi,untunglah kejadian itu hanya mimpi .Kupandangi Ika yang terbaring tak sadarkan diri di depanku,sudah sebulan lebih Ika terbaring .Hidungnya tertempel; selang oksigen,layar ecg terpampang disebelah kirinya menandakan detak jantungnya yang tidak stabil,dengan jarum infuse tertancap di nadinya.

Ika,
Aku akan menjagamu,kau ingatkan janjiku yang lantang kuucapkan sewaktu kita kecil,sekarang pun aku akan tetap menjalankan janji itu menjagamu dalam segala keadaanmu,,,

Aku seringkali menahan debar perasaan yang sangat kencang jika bersamamu .Perasaan ini seringkali menulis surat cinta untukmu,tetapi tidak selembar kertaspun tersampaikan.TErmasuk kertas ini.

Aku pernah membuat kode cinta untukmu,siapa tau saja kau menyadarinya.Malam itu tepat langit sedang bergembira ,tampak bintang tertempel dengan cahaya terang redup nan menawan.Bulan bulat sempurna seperti matamu yang menawarkan kenyamanan.Kebiasaan kita sejak kecil akan bersiul di malam hari jika ada salah satu diantara kita ingin bercerita sesuatu yang hanya kita punya rahasia ceritanya,,tanpa rencana malam cerah itu kita bersiul bersama dari halaman belakang rumah kita yang bertetangga.aku segera mengintipmu dari atas tembok,dan kau juga mengintipku lalu tawa kita membahana dikesunyian malam ketika muka kita saling berhadapan.

Aku duduk bersila diatas rumput gajah halaman rumahmu,bersiap mendengarkan cerita keluh resah hatimu.Kau duduk memeluk lutut bersiap menangis,itu terlihat dari mata bulatmu yang mulai berkaca-kaca,kau terdiam sejenak menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya untuk mencari ketenangan bercerita.Tetap saja air matamu jatuh perlahan tak tertahan.Aku tau kebiasaanmu ketika menangis maka aku jangan lebih dulu bertanya tentang sebab tangismu  karena nanti dengan sendirinya kau akan mulai bercerita.Aku membuka telapak tanganku memberikan isyrat agar telapak tanganmu memeluknya ,lalu perlahan kau menyadarkan kepala mu dipundakku.Kau tersenyum tipis dan seperti itulah kebiasaanmu ketika menangis dihadapanku.

Katamu ~ sejenak kau membenamkan wajahmu di bahuku mencoba membersihkan air matamu~ Lelakimu selingkuh sekali, kau memaafkannya.Kedua kali selingkuh dia berjanji untuk tidak mengulanginya ,lalu kau memaafkannya kembali.Ketiga kali dia selingkuh,kau tidak bisa memaafkanya .Tetapi kau sungguh mencintainya  hingga tidak bisa menemukan cinta lain selain dirinya hingga akhirnya kau memaafkan dia lagi.Entahlah,setelah kau rutin memaafkan kesalahannya ,dia menjadi sering melakukan kesalahan yang lebih terbuka.Mengabaikanmu,memarahimu,dan bersikap kasar denganmu menjadi hal biasa untuknya.

Begitulah jika kau memilih cinta yang salah,maka kau akan sering memaafkan kesalahan-kesalahannya atas nama cinta bukan atas nama logika.

Aku.aku…. Emosi kepada lelakimu.Refleks kukepalkan tanganku dihadapanmu.Rasanya akan kupukul dia hingga mampus,bila perlu akan kuseret dia dihadapanmu untuk meminta maaf.Sungguh,kau sangat tidak pantas diperlakukan tanpa hati dan sesuka hatinya memperlakukanmu.Tiba-tiba tanganmu meraih tanganku,melepaskan kepalan tangan dan menggantikannya dengan genggaman tanganmu yang erat.Maka aku tidak peduli dengan lelakimu lagi,tugasku hanya akan menjadi penghiburmu .

Aku hanya ingin menjadikanmu bahagia bila bersamaku,mendengarkan keluh resah hatimu dengan telingga terbaik,dan membanting tulang untuk apa yang kau mau.Itu aku untukmu

“Aku sangat menyayangimu” ucapmu Ika.Bersamaan dengan itu kau semakin mempererat genggamanmu.
Tiba-tiba setelah mendengarkan ucapan itu,hatiku terbang tinggi bersama sayap-sayap kebahagiaan.

Kau melanjutkan kelimatmu “kau sahabat terbaikku”

Setelah terbang tinggi,sayap kebahagiaanku patah mendengar kelanjutan kalimatmu.aku hanya sebagai sahabat.Tidak lebih,dan tidak kurang.

Aku hanya mengangguk kecil merespon kalimat yang kau lontarkan.

Maka,hari-hari selanjutnya aku mencintaimu tanpa perlu menyatakan.Setiap hariku mencintaimu hingga tiada hari bagiku untuk mencintai wanita lain.Aku memiliki cintamu dengan fiksiku di dunia nyata dan nyata di dunia fiksiku.

Saat ini,telah sebulan lebih kau terbaring dalam keadaan koma.Aku tidak menghakimi siapapun dengan keadaanmu seperti ini.Aku akan menjagamu saja sebaik-baiknya sesuai janjiku.

Kau koma setelah mobilmu menabrak pembatas jalan tol dengan kecepatan tinggi.Kau mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi penuh kesedihan setelah menghadiri pesta pernikahan lelakimu  dengan wanita selain dirimu.

Air mata ku berlinang menatap keadaanmu,linangan yang tak berhilir dan terus mengalir.Kepalaku mendekat ke kepalamu yang  bersandar dibantal rumah sakit,bibirku mencium keningmu dengan lembut sambil berbisik aku mencintaimu hingga detik berganti dengan henti,aku tetap mencintaimu.

Tanda gelombang detak jantungmu di layar Ecg menjadi horizontal ~dokter dan perawat masuk dan memeriksa keadaanmu~ Kau telah pergi Ika...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar