Aku ketakutan berdiri dihadapan barisan bayangan hitam yang
merentangkan tangan menghalangiku untuk menyusulmu.Kau berdiri di depan sebuah
pintu terbuka yang memancarkan cahaya
putih,kau sedang apa didepan pintu itu?.Kuhantam tubuhku kearah bayangan-bayangan penghalang,tapi sialnya aku tidak
berhasil meruntuhkan pertahanan bayangan.Sungguh,semenjak kapan bayangan
menjadi benda padat seperti ini sehingga membuat jalanku untuk menyusulmu
menjadi terhambat.
Di depan pintu bercahaya itu kau tersenyum tipis,satu kakimu
melangkah masuk kedalam pintu.”Ika…Jangan Ikaa Jangan” teriakku sambil
menjulurkan tangan coba melarangmu masuk kedalam pintu.Tubuhku bergetar,semua
gigiku bergemerutuk menyaksikan itu,bulu kuduk pun ikut berdiri merinding ketakutan.Aku
tau ..aku tau jika kau masuk ke dalam pintu itu maka kau tidak akan kembali
keluar lagi selamanya.
Nadi-nadiku terasa seperti ada beku yang
menjalar,pori-pori tubuhku mengucur keringat dingin seperti es yang baru
mencair.Hidungku menghembuskan nafas yang tersenggal-senggal dengan dada naik
turun menandakan takut luar biasa.Hanya
mimpi,untunglah kejadian itu hanya mimpi .Kupandangi Ika yang terbaring tak
sadarkan diri di depanku,sudah sebulan lebih Ika terbaring .Hidungnya tertempel;
selang oksigen,layar ecg terpampang disebelah kirinya menandakan detak
jantungnya yang tidak stabil,dengan jarum infuse tertancap di nadinya.
Ika,
Aku akan menjagamu,kau ingatkan janjiku yang lantang
kuucapkan sewaktu kita kecil,sekarang pun aku akan tetap menjalankan janji itu
menjagamu dalam segala keadaanmu,,,
Aku seringkali menahan debar perasaan yang sangat
kencang jika bersamamu .Perasaan ini seringkali menulis surat cinta untukmu,tetapi tidak selembar kertaspun tersampaikan.TErmasuk kertas ini.
Aku pernah membuat kode cinta untukmu,siapa tau saja
kau menyadarinya.Malam itu tepat langit sedang bergembira ,tampak
bintang tertempel dengan cahaya terang redup nan menawan.Bulan bulat sempurna
seperti matamu yang menawarkan kenyamanan.Kebiasaan kita sejak kecil akan
bersiul di malam hari jika ada salah satu diantara kita ingin bercerita sesuatu
yang hanya kita punya rahasia ceritanya,,tanpa rencana malam cerah itu kita
bersiul bersama dari halaman belakang rumah kita yang bertetangga.aku segera
mengintipmu dari atas tembok,dan kau juga mengintipku lalu tawa kita membahana
dikesunyian malam ketika muka kita saling berhadapan.
Aku duduk bersila diatas rumput gajah halaman rumahmu,bersiap
mendengarkan cerita keluh resah hatimu.Kau duduk memeluk lutut bersiap
menangis,itu terlihat dari mata bulatmu yang mulai berkaca-kaca,kau terdiam sejenak
menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya untuk mencari ketenangan bercerita.Tetap saja air matamu jatuh perlahan tak tertahan.Aku tau kebiasaanmu
ketika menangis maka aku jangan lebih dulu bertanya tentang sebab tangismu karena nanti dengan sendirinya kau akan mulai
bercerita.Aku membuka telapak tanganku memberikan isyrat agar telapak tanganmu
memeluknya ,lalu perlahan kau menyadarkan kepala mu dipundakku.Kau tersenyum
tipis dan seperti itulah kebiasaanmu ketika menangis dihadapanku.
Katamu ~ sejenak kau membenamkan wajahmu di bahuku mencoba
membersihkan air matamu~ Lelakimu selingkuh sekali, kau memaafkannya.Kedua kali
selingkuh dia berjanji untuk tidak mengulanginya ,lalu kau memaafkannya
kembali.Ketiga kali dia selingkuh,kau tidak bisa memaafkanya .Tetapi kau
sungguh mencintainya hingga tidak bisa
menemukan cinta lain selain dirinya hingga akhirnya kau memaafkan dia
lagi.Entahlah,setelah kau rutin memaafkan kesalahannya ,dia menjadi sering
melakukan kesalahan yang lebih terbuka.Mengabaikanmu,memarahimu,dan bersikap
kasar denganmu menjadi hal biasa untuknya.
Begitulah jika kau memilih cinta yang salah,maka kau akan sering memaafkan kesalahan-kesalahannya atas nama cinta bukan atas nama logika.
Aku.aku…. Emosi kepada lelakimu.Refleks kukepalkan tanganku dihadapanmu.Rasanya akan kupukul dia hingga mampus,bila perlu akan kuseret dia dihadapanmu untuk meminta maaf.Sungguh,kau sangat tidak pantas diperlakukan tanpa hati dan sesuka hatinya memperlakukanmu.Tiba-tiba tanganmu meraih tanganku,melepaskan kepalan tangan dan menggantikannya dengan genggaman tanganmu yang erat.Maka aku tidak peduli dengan lelakimu lagi,tugasku hanya akan menjadi penghiburmu .
Aku hanya ingin
menjadikanmu bahagia bila bersamaku,mendengarkan keluh resah hatimu dengan
telingga terbaik,dan membanting tulang untuk apa yang kau mau.Itu aku untukmu
“Aku sangat menyayangimu” ucapmu Ika.Bersamaan dengan itu kau semakin mempererat genggamanmu.
Tiba-tiba setelah mendengarkan ucapan itu,hatiku terbang
tinggi bersama sayap-sayap kebahagiaan.
Kau melanjutkan kelimatmu “kau sahabat terbaikku”
Setelah terbang tinggi,sayap kebahagiaanku patah mendengar kelanjutan kalimatmu.aku hanya sebagai sahabat.Tidak lebih,dan tidak kurang.
Aku hanya mengangguk kecil merespon kalimat yang kau
lontarkan.
Maka,hari-hari selanjutnya aku mencintaimu tanpa perlu menyatakan.Setiap hariku mencintaimu hingga tiada hari bagiku untuk mencintai wanita lain.Aku memiliki cintamu dengan fiksiku di dunia nyata dan nyata di dunia fiksiku.
Saat ini,telah sebulan lebih kau terbaring dalam keadaan koma.Aku tidak menghakimi siapapun dengan keadaanmu seperti ini.Aku akan menjagamu saja sebaik-baiknya sesuai janjiku.
Kau koma setelah mobilmu menabrak pembatas jalan tol dengan kecepatan tinggi.Kau mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi penuh kesedihan setelah menghadiri pesta pernikahan lelakimu dengan wanita selain dirimu.
Air mata ku berlinang menatap keadaanmu,linangan yang tak berhilir dan terus mengalir.Kepalaku mendekat ke kepalamu yang bersandar dibantal rumah sakit,bibirku mencium keningmu dengan lembut sambil berbisik aku mencintaimu hingga detik berganti dengan henti,aku tetap mencintaimu.
Tanda gelombang detak jantungmu di layar Ecg menjadi horizontal ~dokter dan perawat masuk dan memeriksa keadaanmu~ Kau telah pergi Ika...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar