Daun yang jatuh di tanah tidak terdengar suaranya ,seperti aku yang jatuh cinta kepadamu tanpa menyuarakannya @suparmaaan

Jumat, 25 April 2014

Aku penghiburmu



Dikala senja temaram mulai berganti wajah menjadi kelam,riuk tangismu mulai timbul akan kekasihmu yang jahanam.Aku bergegas menampilkan wajah badut dan kelakar komedian di depanmu,mencoba meruntuhkan kesedihan yang membelenggumu.

Aku penghibur air matamu.

Aku terpasung sebagai teman bagimu,teman yang bungkam ketika cinta menyapanya.Barangkali aku hanya sekedar tertakdir sebagai penghibur sedih dan sepimu.
Ketika kesedihan akan kekasihmu telah tersapu bersih olehku,maka seketika itu juga kau akan beranjak pergi berlari kembali  pada dekap cinta untuk dia kekasihmu.lalu saat kau bersedih lagi maka kau akan kembali lagi padaku,begitulah seterusnya tanpa waktu yang tentu sesuka hatimu menganggapku hanya sebagai penghiburmu.

Kau pernah bercerita jika pikiranmu selalu berlogika saat tersakiti olehnya maka kau harus pergi darinya,tapi hatimu selalu berbicara jika yang menyakiti cinta maka kau harus tetap berdiri bersamanya.
Ya… itulah alasanmu menerima berulang kali disakiti.Semua karena cinta…

Hubungan kita remang-remang.Sebagai sahabat? tapi tidak seperti layaknya seorang sahabat,bukankah persahabatan harus saling memberi kebahagiaan dan kesedihan sedangkan kau hanya memberikan kesedihanmu padaku.Sebagai kekasih? kau justru sudah mempunyai kekasih saat ini.

Mungkin keberuntunganku bukan untuk mendapatkan cintamu.Pernah sewaktu-waktu aku mengharapkan Tuhan salah mencatat takdir,lalu Tuhan meralat takdirku bukan menjadi penghiburmu tapi takdirku menjadi pedampingmu.Yaa apa salahnya aku hanya berharap…

Ahh…Sialnya Tuhan tidak pernah menjanjikan cinta akan dibalas cinta,ketulusan akan dibalas dengan ketulusan,Tuhan hanya menjanjikan jika setiap kesedihan akan ada kebahagiaan meski bahagiaku ialah ketika melihatmu tidak bersedih.
Aku senang ketika  kau bersedih,bukan karena aku jahat,melainkan karena jika kau bersedih maka yang dicari itu aku untuk menumpahkan curahan hati hingga akhirnya kau bahagia lagi lalu pergi kembali.

Aku hafal namamu..
Karena namamu selalu terselip dalam doaku,aku selalu menyebutmu diperbincangan dengan Tuhan.

Aku tau tentangmu..
Karena aku telah khatam cara menghibur dirimu.

Disetiap malam yang selalu melingkupi kesedihan ,aku selalu tahu jika aku harus memperjuangkanmu.Namun, aku justru memilih hanya menjadi  begini.

Hatiku mungkin berkarat tak seelok lagi ketika belum tersadar bahwa kau sama sekali tidak mempunyai rasa untukku

Aku tidak tau,
kapan aku harus menyerah menjauh darimu,berhenti merengkuhmu,berhenti menjadi penghiburmu,pokoknya berhenti ada didekatmu.Karena aku tahu kau tak membutuhkanku ketika kau sedang merasa bahagia .
Tidak ada hal yang paling menyakitkan dibandingkan dengan seseorang yang hanya disingggahi ketika dibutuhkan...

Izinkan aku pensiun menjadi penghiburmu karena kulelah,maafkan aku.

2 komentar:

  1. puitisnya dapet banget, kak. bagus. eyd-nya kurang rapi dikit. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe iya makasih.Iya nih baru sekali ketik kurang merhatiin eyd.Nanti diperbaiki hehe

      Hapus