Daun yang jatuh di tanah tidak terdengar suaranya ,seperti aku yang jatuh cinta kepadamu tanpa menyuarakannya @suparmaaan

Minggu, 30 November 2014

Bagimu agamamu,bagiku agamaku




Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.Kita terlahir dengan perbedaan,perbedaan yang tercipta tidak untuk dipersatukan namun hanya keragaman .

Perbedaan kita memilikki penjelasan sakral untuk dibahas dalam kisah didunia ,bahkan cinta pun tidak berhak mempersatukan kita dengan berbagai alasan apa pun jika kita masih berbeda.


Kita selalu melangkahkan kaki bersama dalam cerita kanak-kanak,waktu itu kita masih sangat lugu tidak mengetahui jika nanti akan ada alasan untuk kita saling menjauh melupakan kebersamaan.Alam sebenarnya tau tentang cerita masa depan kita,hujan sebenarnya menangisi kita, saat kau dan aku menari dibawah guyurannya,dan dunia sebenarnya sedang mengalihkan pandangan kita tentang perbedaan agama.

Aku binggung kenapa cinta memanggilku, menawarkan  segumpal keindahan tanpa menujukkan segunung kesakitan  yang nanti kuterima saat aku mencintaimu.Aku mencintaimu bermula dari  kebiasaanku bersamamu.Ingatanku kembali mengukir tentang masa kecil kita dimana ingin sekali kau bertemu doraemon meminta baling-baling bambunya karena akan mengajakku kelangit mempertemukanku dengan ayahku yang telah berpulang,Ra! karena dirimu, senyum selalu mengembang terurai lebar dibibirku,menepis rindu ku akan sosok ayah.Terima kasih!.Apakah kau tau?, itulah awal aku mulai menyimpan rasa special untukmu

Diantara hari-hari hanya sore yang mengijinkan kita untuk bermain mewarnai ceria kepolosan .namun setiap sore aku harus menunggu disudut perkarangan tempat ibadahmu sambil mendekap lutut,mengoreskan tanah dengan telunjuk,dan melirikkan mataku kearah pintu tempat ibadahmu(Mesjid) untuk sekedar ingin memperhatikan ,dan mendengar alunan merdu saat kau membaca kitabmu yang tidakku mengerti namun ingin kunikmati alunannya.

Kau anak perempuan berkerudung yang menjadi teman kala ku ingin menutup senja bahagia,sesekali aku menebak-nebak rambutmu dalam hati.Kerudungmu mengajariku penghormatan kepada wanita,kerudungmu yang tak pernah lepas membuat tampilanmu berbeda tak seperti anak perempuan lainnya diusia kita yang masih kanak.

Setiap kau selasai beraktifitas di tempat ibadahmu,kau menghampiriku disudut  hening mengajakku duduk menghadap matahari sambil menunggu Azan magrib ucapmu,Aku pernah mengemis kepada ibuku agar meminta izin ke pengurus tempat ibadahmu untuk membolehkanku gabung bersama kalian.Ibu memarahi dan menghujat permintaanku dia menyalahi permintaan ini.Bibir ibu seperti melafalkan pidato kemarahan yang berisi anjuran supaya ibadahku diperkuat ke Gereja menata hidup dengan mempersembahkan diri sebagai kurban yang hidup, suci dan berkenan kepada Tuhan agar diriku tidak lagi melakukan permintaan yang aneh.

Semenjak permintaan itu Ibu menyuruhku tidak lagi bermain-main disekitar tempat ibadahmu (Mesjid),melarang ku menjauh dari mesjid sama saja menjauhkanku darimu.Aku tidak mau!!!. Hatiku waktu itu mendongkol kenapa masalah tempat ibadah kita yang berbeda menjadi penghambat dua anak manusia yang belum mengerti perbedaan menjalin cerita pertemanan dalam nada sewarna.Aku tidak menyerah Ra! Aku tetap menemui mu dengan degap langkah diam menuju perkarangan Mesjid layaknya maling yang tidak ingin ketahuan perbuatannya.Ibuku salah jika bermain merangkai huruf bersamamu akan mengurangi ketaatanku menyembah Tuhan dengan tata cara agamaku.Ke Gereja melakukan liturgi ibadah,menyentuh Alkitab,dan melantunkan  pujian keagungan Tuhan tetap kulakukan tanpa kurang sedikitpun intensitasnya karena impianku waktu kecil ingin menjadi penghuni surga bersama bapa

Aku tau Tuhan itu satu hanya tata cara beribadah manusia yang berbeda penuh keragaman,mangkanya otak lugu ini tidak menerima larangan ibuku.Aku juga belum terlalu paham kenapa anak laki-laki berbaju rapi yang mengenakan topi bulat dikepala sering menatapku seperti menatap seorang pelanggar norma ,ia menyuruhku menjauh saatku mencoba mendekat mengintipmu dari balik jendela mesjid.Tidak mengapa Ra!,aku tetap menantimu untuk bercerita meski hanya bisa menunggu disudut hening senja.

*****
 Kebiasaanku menunggumu disudut hening,kebiasaanmu menghampiriku disudut senja seusai membaca kitabmu (Al-Quran) di Mesjid,kaki kita berayunan seirama diatas kursi taman Mesjid sambil bercerita kejadian-kejadian lucu yang masing-masing kita alami hari itu.Aku juga sering memintamu bercerita tentang film kartun yang tayang minggu pagi karena aku tidak pernah menontonnya Ra!, padahal ingin sekali aku menjadi sepertimu leluasa duduk didepan televisi di hari minggu pagi menikmati acara televisi.Kau pernah bertanya kenapa aku tidak bisa nonton film kartun di hari minggu,aku menjawab minggu pagi aku harus beribadah ke Gereja selain itu Minggu juga merupakan hari kebangkitan Isa Al-Masih hingga wajib kulaksanakan. Kau tersenyum Ra!..Waktu itu tidak sama sekali terlintas dipikiran kita bahwa perbedaan agama menjadi alasan yang memisahkan kita saat dewasa.begitu rutinitas kita yang dilalui bersama di masa kanak-kanak Saat azan magrib mulai luntur kau bergegas pamit denganku karena ingin kembali lagi kemesjid,aku pun juga harus bergegas kembali kerumah agar Ibuku tidak curiga karena matahari telah siap berganti bulan.

Kepolosan kita tentang perbedaan agama berlangsung bertahun tahun hingga kita menginjak bangku remaja dan aku mulai mengerti arti perbedaan ini,Aku sosok pria Katholik keturunan chinese yang taat aktif dikegiatan jemaat gereja,dibaptis ketika masih berumur 2 bulan dan saat berusia 18 tahun aku telah menjalani sidhi(baptisan pengakuan iman percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Juru Selamatnya).Kau Ra! sosok wanita muslimah berkerudung kelembutan,pemilik suara yang menentramkan hati daripada gemerisik sayap malaikat,peneduh kegundahan hati yang berdemonstrasi,Wanita keturunan Jawa barat yang dianugrahi kecantikan,kecantikanmu polos tanpa makeup tebal 5cm, wajahmu terlihat berkilau saat usai berwudhu,dan Ibadahmu sangat taat .Entah mengapa dari setiap inci perbedaan kita,tidak menyurutkan kebersamaan kita berjubel dengan cerita dan melantunkan tawa murni, lalu tanpa rapat paripurna Cinta menuangkan hati kita dengan segelas rasa sayang menuntutku untuk meneguk membuat pernyataan cinta padamu.Waktu itu kau menolakku dengan alasan tidak ada kata pacaran dalam agamamu tapi kamu juga mengakui ada cinta yang bersemayam dihatimu Ra!,Aku berucap bahwa kita tidak pacaran kita hanya mengikuti perasaan yang melantunkan nada kasih sayang meski nanti permasalahan menerkam aku akan tetap sayang,kau menganggukan pelan kepalamu Ra!

Tuhan aku tidak pernah berdoa meminta cinta.Bukan!,cinta ini hadir begitu saja menyapa kami dengan sapaan mengiurkan menawarkan keindahan,biarkanlah kami jatuh cinta meski mereka akan menghina,karena kami yakin cinta punya jalannya untuk melangkah menentukan arah.

.Cinta terkadang sulit dimengerti bahkan sang ahli ilmu duniapun tidak bisa membuat pengertian cinta
Cinta sering disematkan dengan kata-kata indah namun cinta lebih indah dari sekedar kata-kata indah,keindahan cinta mampu menghiasi hati bagaikan taman surga  
Cinta memberikan dua jalan pilihan untuk dirinya sendiri,jalan kebahagian dan jalan kesakitan, lalu jangan mengira otak dapat mengarahkan jalannya cinta ,sebab cinta dijalankan dengan takdir.

Selama kita  menjalin asmara aku tidak ingin mengubah kebiasaan kita membatasi tingkah laku Cinta dengan agama,Kita tidak bersentuhan layaknya manusia yang berzina atasnama cinta,bahkan jemariku tidak menjelajahi jemarimu secara terbuka.Aku tetap tidak merubah kebiasaan itu karena cinta kita bukan cinta nafsu dunia,cinta kita adalah cinta murni dari hati yang bercerita ,semua hari terasa indah Ra! Kau selalu ada disampingku,aku selalu ada disampingmu.perbedaan agama belum menjadi penghalang kita saat itu.Kita saling memahami,kau yang dingin selalu membuatku sejuk,aku yang panas selalu membuatmu terasa hangat.Kita sempurna Ra! Merapalkan cinta dengan hati,meski sesekali kau bertanya apakah kita bisa bersatu dengan perbedaan ini?,apakah hanya sia-sia saja semua ini?,Aku meyakinkanmu jika cinta itu mempunyai jalanya sendiri untuk menentukan akhirnya nanti.

Ra! Meski banyak larangan yang menyelimuti cinta kita,Kita pernah melakukan adegan layaknya para penganut cinta lainnya.Aku pernah memegang tanganmu kan,kau harus mengakui itu hahaha ,aku menjamah tanganmu dengan mengunakan sarung tangan tebal saat ingin meyakinmu bahwa semua cinta itu punya caranya untuk tampil,aku juga pernah memelukmu kan Ra!,Kau harus ingat saat itu dibawah pohon taman kampus aku memeluk fotomu didepan dirimu,dan aku juga pernah menciummu dengan kaca jendela kelas kita sebagai pembatasnya .Kita tidak kalah dengan pasangan penganut cinta lain.Kita punya cara tersendiri untuk menunjukan rasa sayang.

Kau selalu membawa bekal makanan  Ra!,aku selalu mencicipi bekal yang kau akui hasil masakkanmu sendiri,dengan sengaja aku merobekkan kertas untuk menjadi alas makanan yang kau berikan untukku,kertas menjadi alas makananku karena kita tidak boleh berada satu tempat makanan,makananmu sungguh enak Ra! maukah nanti kau menjadi juru masak kehidupanku. .Kita romantisya Ra! Aku menyuapimu meski suapanku tidak pernah sampai kemulutmu,beberapa centimeter sebelum suapanku mendarat dimulutmu selalu kuputar balikkan mendarat dimulutku.Ada aturan agama yang berlaku karena kita bukan muhrim,bahkan cinta kita hina menurut pandangan agama .Kamu bertanya makanan kesukaanku,aku jawab char siu (Babi panggang merah),kau tertawa kecil mendengarnya.Aku balik bertanya tentang apa makanan kesukaanmu,kau bilang semua makanan kau suka kecuali makanan yang diharamkan agamamu untuk dimakan,aku juga tertawa Ra!mendengarnya,lebih tepatnya kita tertawa dengan rasa khawatir akan perbedaan ini.Kita Berbeda!!!

Biarkan orang mencibir,menghina,menghujam kita tentang cinta,karena aku yakin cinta punya jalannya untuk melangkah,semua kebiasaanmu aku hafal Ra!,Setiap mesjid berkumandang lantang memanggil umat agamanya,kau sering lari-lari kecil menuju mesjid untuk melaksanakan solat,selagi kau solat aku sering menunggumu diluar mesjid sambil memandang aktivitasmu bergerak lembut sujud dalam beribadah.Setiap menunggumu beribadah tanganku mengepal salibku merenung sampai dimana kita akan seperti ini.kitabmu Al-Quran sedangkan aku Alkitab (Injil),Tasbih digengamanmu sedangkan Salib melingkari leherku,  apakah kita akan bersatu meski perbedaan tetap mengelilingi kita,meski cinta memainkan peran pahlawan,

Terkadang kita juga pernah saling berbincang disertai airmata yang mengaliri pipi,topic perbincangkan kita apakah layak cinta kita diperjuangakan dalam sumpah serapah manusia,dalam cacian hina yang menghujat,dan dalam tuduhan sebagai pelaku dosa .Diatas sajadah kau membentang doa,mengirim harap terbaik untuk kita.Dikursi panjang Gereja aku melipatkan tangan yang mengenggam Rosario (salib) melantangkan doa dengan Tuhan tengelam dalam suasana kudus meminta cinta menjadi jembatan penghubung perbedaan kita,meski cinta tidak mampu.Aku tahu Ra! kau sering menangisi kita dalam doa dan kau akan menyembunyikan tangis dengan senyum saat menatapku.Itulah Wanita bisa melakukan senyuman dan tangisan secara bersamaan,karena disaat menangis wanita sering berpura-pura tetap tersenyum didepan tatapan lelakinya .

Meski ada perbedaan agama ,kita selalu memaksa untuk berpura-pura tidak tau jika aku tidak akan menjadi milikmu ,kamu tidak akan menjadi milikku.Kita juga menutup telingga saat semua manusia menguapkan makian,membutakan mata saat semua manusia melayangkan lirikkan hina .Sebenarnya bisa saja kita bersatu menghalalkan cinta kita,dengan cara kau atau aku mengalah pindah agama tapi kita sama-sama tidak mau menghianati Tuhan,kamu mengutip satu ayat dari kitabmu bagimu agamamu dan bagiku agamaku karena itulah kita sering berkata tidak pada penghianatan terhadap Tuhan.

Kamu tau Ra! Waktu itu aku ingin menghianati agamaku beralih ke agamamu,karena Tuhan itu satu pasti ia tidak akan marah jika aku menyembahnya dengan cara yang berbeda dari   sebelumnya,namun ku urungkan niat itu karena aku tidak ingin mempermainkan agamamu karena memeluk agamamu tanpa pangilan hati layaknya para mualaf sama saja mempermainkanya.Alasan  pindah agama dan menghianati agama sendiri karena cinta sungguh tidak berlandasan,bukankah agama lebih sakral dari cinta,meski aku takut kehilangan cinta karena agama.

Hingga kita menamatkan kuliah pikiran kita semakin  binggung menentukan arah kelanjutan cinta ,kau menanggis Ra! pikiran dan hatimu menanggung sekelumit permasalahn yang berat.Aku tidak tega menerima air matamu, itu pertama kalinya aku menyaksikan deras air matamu,kau semakin dalam mencintaiku dan aku juga semakin dalam mencintaimu,sadar kita menyuruh berpisah karena perbedaan ini tidak mungkin bersatu atas nama cinta dan cinta kita adalah dosa yang diperjuangkan karena indah.Dengan suara lirih dan tertatih kau dan aku  tetap akan saling mencintai meski tidak bersatu nanti,

Aku berteriakk dalam hati menelanjangi logikaku yang  terus menghasut agar menghentikan cinta kita yang sia-sia karena tidak dapat bersatu.Ra! aku selalu memimpikan cinta ,mimpi itu ruang semesta tanpa mantra berwujud bayangan dimana sering bertolak belakang dengan kehidupan nyata mangkanya aku takut bermimpi indah tentang cinta.

*****
Kabar asmara cinta kita terbawa angin menuju telingga orang tuamu ,saat aku mengantarmu pulang, orang tuamu hanya memandangiku dengan tatapan marah,hanya diam yang terucap saatku pamit pada mereka.Tiga langkah dari teras rumahmu,aku mendengar  orang tuamu memarahimu menyuruh kita menjauh karena hubungan asmara ini hina.Orang tuamu tidak percaya pada kekuatan cinta  beda agama Ra!,karena seberapapun kita bertahan,tidak akan semurni dan sekuat cinta karena satu iman,mereka tidak menjamin dengan kehidupan setelah “akhir-hayat" cinta beda agama . Karena semua tergantung pada hukum agama masing-masing..Setelah itu aku tidak bisa menemuimu lagi Ra!,entah apa kabarmu sekarang,terakhir kudengar kau bersekolah dikairo Mesir.

Aku dulu adalah pelawak bagimu karena aku selalu membuat guratan tawa dimulutmu saat sedih meghinggapi hati
Aku dulu adalah penari bagimu karena aku selalu membuatmu ikut bergerak saat dirimu terpaku diam merenungi kita
Tapi sekarang aku bukan siapa-siapa,aku hanyalah seorang keparat yang selalu saja mendustakan kenyataan.

 Kamu tau Ra! sekarang tubuhku dipenuhi tatto dengan rupa yang tak wajar,bukan gambar tattoo itu yang ingin ku nikmati tapi sakit jarum membuat tattoo yang kunikmati sekedar ingin mengetahui adakah sakit yang lebih menyakitkan dari kehilanganmu. Ra! aku  menjadi pecandu alkohol untuk sekedar mencari tau adakah ketenangan yang lebih menenangkan dari kebersamaan kita dulu,dan aku menjadi  hobi duduk diatas atap rumah, padahal aku sangat takut ketinggian ,sekedar mencari tau apakah ada rasa takut melebihi rasa takutku yang tidak bisa bertemumu lagi.

Dulu waktu bersamamu,aku merasa waktu sangat cepat berlalu.Tapi,setelah kamu pergi aku selalu berharap waktu harus cepat berlalu.

Tatkala manusia telah mencinta,manusia akan selalu mencinta karena apa yang ada dalam pikiran bisa saja pergi,namun apa yang ada dihati akan tinggal untuk selamanya

Ra! Ini lah hidupku sekarang mencari pelampiasan melupakanmu dengan berbagai cara,sering kali bayanganmu hadir dari masalalu yang gelap mengetuk ingatan,memintaku  tidak menelantarkan  kenangan yang menyakitkan

Ra! Aku menyukai gelap karena gelap mengajariku  kesunyian  hingga bisa meresapi  dentingan  ingatan ingar bingar suaramu  yang  merdu  ,

Ra! pintu hati telah kututup meski banyak wanita yang mengetuk karena hatiku  masih menyimpan aroma  kasihmu  yang  masih mengapung direlung.

Aku sering mengadu kepada Tuhan duduk dikursi gereja menghadap liturgi menyatakan  jika aku masih mencintaimu .Aku rindu saat kau menunggu ku di seberang gereja  minggu pagi,sesekali aku mengintip ke celah pintu Gereja mencari raut wajahmu  tapi aku tersadar jika kita tak bersama lagi bahkan bayangmu tak bisa kulihat .Aku rindu saat menunggumu solat di Mesjid dan melantunkan ayat Kitabmu,kudatangi Mesjid mencari sisa bayangmu  lalu aku tersadar lagi  jika kau telah  pergi . Inginku sembunyikan kenangan ini dibalik pikiran tapi tidak mungkin karena hati selalu membuka  kenangan usang ini.

Rindu ini terasa ganjil karena tidak bisa diungkapkan,andai saja kamu hadir menyapa pasti tergenapkan.Sudahlah ini hanya sekedar rindu tak pantas!

Mengenalmu adalah kesalahan,mencintaimu merupakan kebodohan,dan kehilanganmu menciptakan kesakitan,tapi aku sayang kamu

Mencintaimu adalah pengakuan dosa terindah bagiku;
Cinta terbaik adalah  ketika kita menemukan seseorang yang membuat kenaikan iman dan membuat kita lebih dekat dengan kebaikan Tuhan agar bisa bersama dalam surga,namun cinta berbeda iman bukan cinta terbaik meski  kita menyembah satu Tuhan.

Tuhan ,kekasih ku mungkin sedang berada di Mesjid menyembahmu dengan cara berbeda ,aku harap kau menyampaikan pesanku Tuhan jika Dentingan lirik namanya selalu saja bernyanyi dipikiran,menguak tentang rindu padanya. Rinduku menyingsing sebagai doa. meluncur bebas tanpa dosa. Menujunya,pusat kerinduan tentang bahagiaku.

2 komentar: