Saat kau
terbebani oleh permasalahan dipermukaan ,maka izinkanlah aku menjadi sayap
pelindungmu agar aku bisa membawamu terbang meninggalkan masalah itu.
Gerimis menyambutku pagi ini.Sang matahari sedang berselimut pada gumpalan awan hitam.Setelah turun dari angkutan umum didepan gerbang kampus,aku harus berlari menerobos gerimis menuju kelas.Jarum jam di arlojiku menandakan bahwa sepuluh menit lagi kelas akan di mulai.Gerimis semakin deras,padahal tinggal beberapa meter lagi kelasku.Langkahku terhenti dibawah pohon rindang,aku semakin panik dengan hati mengutuk sesal karena tidak membawa payung,tas yang kugunakan untuk melindungi kepala dari rintik hujan semakin basah.”Ahh..pasti akan basah semua nih”pikirku
Aku terkejut saat dalam lamunan,karena
ada payung yang melindungiku dari guyuran hujan.Mataku melirik seseorang disamping
kanan secara perlahan ,bukan seorang ojek payung ternyata,dia adalah seorang
wanita tomboy yang cantik,wanita yang
sering kali aku jahili di kampus,namun sebenarnya jika aku boleh jujur dia
adalah wanita yang aku cintai diam-diam,lalu tatapan kami beradu dan kau
mengurai senyum padaku,senyum dengan lengkungan kecil yang hanya beberapa
detik,namun membuat hatiku sekarat tak berkutik.Kau mengajakku berlindung di
bawah payungmu melangkah bersama menuju kelas.
Selama melangkah menuju kelas jantungku berdetak sepuluh kali lebih cepat dari biasanya.Aku sadar ini detak cinta yang selama ini aku rasakan namun seringkali aku pungkiri rasa yang ada ini.Aku hanya diam selama di dekatnya,seolah guyuran hujan membungkam mulutku tidak berbicara apapun hingga kami tiba di kelas.
Wanita itu bernama Ika
Fitriana,wanita berkulit putih,dengan gaya busana cuek tidak seperti wanita
pada umumnya.Kemeja,celana jeans dan sepatu merk Allstar menjadi ciri khas
dirinya.Rambutnya memang tidak diurai justru sering diikat dengan karet
rambut,namun senyumnya selalu terurai.
Aku tidak mengakui jika aku jatuh cinta padanya .Cinta yang terlahir sejak pertama kali aku melihat dirinya di Perguruan Tinggi .Sungguh,aku tidak pernah merasa menyakiti diri sendiri .Jatuh cinta selalu identik dengan bahagia,kan? Begitu juga denganku,meski hanya bisa bersandiwara menjadi seorang manusia yang sangat jahil baginya,justru aku bahagia seperti itu.Hanya sepupu perempuanku yang tau tentang cinta diam-diamku.
Aku dan Ika seperti Tom & Jerry tidak bisa saling
akur,ada saja ulahku menjahili dirinya,mulai dari menyembunyikan buku
kuliah,menaruh kecoa di dalam tas miliknya karena aku tau dia sangat takut
dengan hewan bernama kecoa.
Dulu,saat awal masa perkuliahan Ika pernah mengajakku
bertanding Pump karena banyak
teman-temannya yang memberitahu jika aku sangat mahir pada salah satu permainan
timezone itu.Aku berhasil menang
dalam permainan pump melawannya.Aku
meminta Ika membelikan Softdrink
setiap siang selama di kampus sebagai
konsekuensi hukuman kekalahannya.Andai dia tau,hukuman itu hanya sebagai
alasan agar aku bisa selalu berada didekatnya.
Ika sudah memiliki kekasih,kekasihnya terlihat sempurna untuk semua wanita.Aku tidak pantas jika harus merebut Ika dari kekasih yang dia cintai,aku hanya seorang pria biasa dari keluarga biasa, bahkan aku sering menghabiskan sore dengan menggamen di pinggir stasiun Pondok Cina Depok bersama teman tongkronganku,sedangkan Ika adalah anak dari seorang pengusaha terhormat di Jabodetabek.Satu hal yang membuatku salut dengannya,yaitu dia tidak pernah memanfaatkan fasilitas orang tuanya secara berlebihan.Kau adalah wanita yang mandiri Ika.
Berbicara soal menggamen di stasiun KAI POCIN Depok yang menjadi kebiasaanku.Ada adegan dimana kau dengan mata berkaca-kaca menyimak lagu yang aku nyanyikan,
Karena wanita ingin di mengerti
Lewat tutur lembut dan laku agung
Karena wanita ingin di mengerti
Manjakan dia dengan kasih sayang
Lewat tutur lembut dan laku agung
Karena wanita ingin di mengerti
Manjakan dia dengan kasih sayang
Entah sengaja atau tidak.Secara kebetulan kau bisa ada
di stasiun itu menyaksikanku bernyanyi.Dalam alunan lirik lagu,mataku
sebenarnya mencuri pandang menatap matamu
,matamu terlihat menumpahkan gerimis air mata.Aku tidak tahu penyebabmu
menangis,ingin rasanya aku datang mendekat menghapus air matamu dengan
tanganku,tapi itu tidak mungkin,justru aku hanya mengira-ngira apakah ada
hubunganya antara lirik lagu yang aku nyanyikan dengan suasana perasaanmu
sekarang.Apakah kekasihmu menyakitimu,pikiranku melayang tentang apa yang kau
rasakan saat itu Ika.
******
Setelah adegan sepayung berdua hari itu,besoknya aku tidak melihatmu lagi.Seminggu berlalu,sebulan berlalu,Ika tidak menampakan diri lagi di kelas.Aku rindu padamu,namun aku memilih menyembunyikan rinduku dari semua insan karena aku takut nanti rahasia cinta diam-diamku ketahuan.Aku berpura-pura tidak peduli dengan keberadaanmu.
Adik
sepupuku yang baru turun dari mobilnya menghampiriku yang sedang duduk di taman
kampus “Kak Mikha......” teriaknya penuh antusias.
Mila sepupuku yang sangat tau mengenai perasaanku
kepada Ika.Mila berbeda nasib denganku,dia cukup berada dan memiliki
popularitas karena seorang pemain film yang terkenal.“Iya kenapa Mil” tanyaku
dengan tetap bersikap santai,padahal sebenarnya hati ini sedang dibebani rindu.
“Kak...aku baru jadian sama Fino mantan pacar temen sekelas kakak”
Aku terkejut mendengar curahan hati adik sepupuku itu,dalam pikiranku muncul banyak tanda tanya yang bergelantungan “Fino? Bukannya dia masih pacaran sama Ika? Jelaskan kenapa bisa kamu jadian sama Fino Mil?”
“Kakak belum tau yaa,kalo Ika dan
Fino uda putus? Ika sekarang di rumah sakit karena harus kemoterapi.Hhmm..tapi
cuman beberapa orang yang tau tentang keadaan Ika sekarang.Aku aja tau dari
Fino kak..” .Dengan semakin mendetail,adik sepupuku kembali melanjutkan
penjelasannya “Ika mutusin Fino dengan alasan dia gak bisa ngasih perhatian
lagi buat Fino,bahkan perhatian untuk dirinya sendiripun Ika gak mampu.Apalagi
sekarang Ika uda gak kayak dulu lagi”
Entah benar atau tidak yang dikatakan Mila,aku tetap berusaha menggali lagi informasi tentang Ika.“Gak kayak dulu lagi gimana Mil? Lalu, kenapa kamu bisa jadian sama Fino?” Aku kembali mengajukan pertanyaan yang serius.
Mila menarik nafas “Fisiknya kak sekarang uda beda.Kalo masalah kenapa aku bisa jadian sama Fino,sebenernya waktu Fino masih pacaran sama Ika,Fino juga dekat sama aku dan Fino mengaku kalo dia sedang mencari waktu yang tepat buat putus sama Ika.Ehh.. gak taunya Ika sendiri yang mutusin Fino,yauda putus deh mereka” Mila mengangkat bahunya.
Aku semakin terkejut mendengar semua penjelasan Mila yang mengusik hatiku.Aku yang berpura-pura tidak peduli tentang Ika akhirnya harus mencari tahu tentang keadaan Ika yang sebenarnya.
Dengan terburu-buru aku pergi kerumah Ika setelah
mendapatkan informasi alamat rumahya dari Fino.Sesampai di rumah Ika,aku
bertemu dengan kedua orang tua Ika yang kebetulan sedang berada di rumah.Mereka
menerima kedatanganku dengan ramah lalu menyuruhku duduk di sofa.Aku mulai
bertanya sopan tentang keadaan Ika,“Om,Tante.Aku Mikha temannya Ika.Ika nya
ada? kok uda lama gak masuk kuliah ya om” senyum tipisku terurai gugup.
Kedua orang tua Ika saling bertatapan,sepertinya ada
kesedihan yang mau mereka ceritakan padaku.
Mereka bercerita jika Ika menderita kanker darah leukimia acute,sekarang Ika harus
menjalani kemoterapi di rumah sakit.Orang tua Ika sengaja tidak memberi tau
pihak kampus atas permintaan Ika sendiri.Ika juga meminta agar bisa dirawat di
rumah sakit Indonesia saja dari pada diluar negeri,orang tuanya mengwujudkan
semua permintaan Ika dengan mendatangkan
dokter dan peralatan yang dibutuhkan dari Singapura.Aku sangat sedih
mendengar hal itu.Ada retakkan kencang di hati ini,nafasku menderuh,detak
jantung membunyikan irama kesedihan,perasaan ini carut marut menyesal karena
tidak dari awal mencari tau keadaan Ika.Setelah penjelasan itu aku pulang ke
rumah dengan kesedihan yang mengalun-ngalun meringis di relung.Aku berjanji
akan menjenguk Ika dirumah sakit,dan memberikan semua perhatianku untuknya.Aku
tidak ingin lagi bersandiwara dalam merindu.
******
Awalnya Ika tidak menerima kedatanganku di rumah
sakit karena dia tidak ingin ada yang mengkasihani dirinya,aku berusaha
meyakininya jika aku sama sekali datang bukan untuk mengasihani dirinya.Aku
datang untuk menemaninya,dan memberi semangat.Ika akhirnya menerima
kehadiranku,setiap hari selalu ada waktuku untuknya.Aku hanya ingin menjadi
sayap pelindungnya,menemani saat sakit ,dan menciptakan bahagia saat kesedihan
tiba.Aku ingin menjadi pencipta senyum diantara kesedihan yang
membelengunya.Semua itu adalah wujud cinta yang aku berikan untuk Ika.Cinta
yang berwujud tanpa ungkapan,namun hanya berupa tindakan.
Menurut salah satu suster yang khusus merawat Ika.Pengobatan yang kau lakukan mempunyai banyak efek sehingga bisa membuat pasien kewalahan dan tidak tahan.Obat bernama Doxo dapat merontokkan rambut pasien,obat Dexa akan menyebabkan nafsu makan pasien bertambah dengan efek Moon Face ,obat Mtx dapat membuat pasien muntah-muntah,Ada lagi obat Araci berefek menurunkan antibodi pasien sehingga pasien akan banyak merasakan panas dalam dan sariawan,ada juga L-Asparginase yang efeknya tidak terlihat.Untuk obat Doxo dan Dexa akan digunakan diawal kemoterapi.Moon face hanya diawal pengobatan tapi nanti setelah ada kemajuan pada pasien,maka efek moon face tidak lagi ada,sebagai pengantinya pasien akan terlihat sangat kurus.Belum lagi ditambah Intra Tecal sebuah tindakan memasukkan cairan kedalam tubuh melalui susumsum tulang belakang untuk menghindari efek obat keras ke otak .itulah beberapa info yang suster ketahui tentang efek kemoterapi pada pasien .Aku tidak sangup mendengar itu semua. Andai sakitmu bisa berbagi denganku Ika,aku tidak tega mengetahui kenyataan ini.Kenyataan dimana wanita yang aku cintai harus berjuang melawan penyakitnya.
Efek dari kemoterapi Ika semakin terlihat jelas
,setelah siksaan perihnya tubuh dan Moon face,sekarang tubuhnya seperti sebatang pohon tandus tanpa
daun, semua rambut yang ada di tubuh Ika jatuh rontok,hingga dia tampil dengan
kepala plontos,matanya dikellilingi lingkaran hitam dan badan yang sangat
kurus,itu semua efek yang dikenal dengan Hypercalcemia,inilah
yang menyebabkan hilangnya nafsu
makan,mual dan muntah,rasa haus yang menggila,otot terasa luar biasa nyeri .Aku
sering mendapatkan Ika duduk bercermin seperti tidak ada semangat lagi .
Saat kau sedang istrahat setelah kemoterapi,aku sering mendampingmu.Membawakan sebuah gitar dan bernyanyi menjadi aktifitasku menghibur dirimu.Kau sering memintaku untuk menyanyikan lagu One day in your life.Kau merasa nyaman mendengar suaraku.Kau bilang ini bagian dari bahagiamu.
Diluar sedang diterpa gerimis yang lembut,kau
memintaku membuka tirai penutup jendela kamar rumah sakit.Ada titik-titik gemerincik
air menempel diluar kaca.“Ika lihat ini” Aku meniupkan nafas ke jendela, lalu
kutempelkan telunjukku di kaca yang tertempel uap nafasku, kutulis namamu pada
kaca beruap itu Ika.Ika tersenyum
kecil melihat aktifitasku “Kamu lihat,dirimu tidak seperti nama yang menempel
pada uap di jendela kaca ini,namamu disana bisa
hilang seketika saat uap itu hilang.Namamu akan abadi Ika,karena
menempel di sini,di hatiku” ucapku lirih.
Kau memanggilku,menyuruhku mendekat lalu tanpa
aba-aba kau tempelkan telunjukmu di keningku “Mikh berjanjilah kau akan selalu
disini menguatkanku,kamu adalah Peri yang membuatku semangat menjalani
hidup,peri yang menemani lelahku,peri yang akan menjadi sahabat terbaikku”
“Ika tanpa kau memintaku berjanji,aku sudah berjanji pada diriku sendiri jika aku akan menjagamu’ hatiku berbicara.Lalu kutempelkan juga telunjukku ke keningmu,sambil mengangguk dan berkata “Iya aku janji,dan kamu juga harus berjanji untuk tetap selalu optimis jangan sampai pesimis akan kesembuhanmu,kita semua yakin kamu akan sembuh”
Suara adzan TV mengema dikamar..Aku segera menyuruhmu untuk solat.Kuambilkan mukena dan menyuruhmu segera bertayamum.Bibi Imah pun masuk kekamar RS untuk membantumu memakai mukena..Selama aktifitas solatmu di tempat tidur,aku hanya diam duduk disudut memperhatikan gerakkan lembut ibadahmu.Aku tidak ikut solat karena sembayangku di hari minggu.Setelah solat,kau lanjutkan membaca kitab Alquran.Aku memintamu membacakan arti dari ayat-ayat yang kau baca tadi.Ada satu ayat yang kau katakan hanya Allah yang mengetahui artinya ,yaitu Alif lam mim
Aku ingin mencintaimu selayaknya Alif lam mim,hanya Tuhan yang mengetahui artinya.Dan seperti itulah rasa cintaku padamu ,hanya Tuhan yang tau betapa berartinya kau bagiku.
Orang tuamu tidak mempermasalahi aktifitasku menjenggukmu setiap hari tanpa batasan waktu.Bahkan orang tuamu memberi amanah padaku untuk membuat psikologismu terjaga.
September
Hari ini adalah ulang tahunmu Ika,tidak terasa sudah
lebih dari sepuluh bulan kau berada dirumah sakit.Semua memberi ucapan Happy birthday padamu, mulai dari kedua
orang tuamu,dokter Richard yang membawa kejutan khusus dengan membelikanmu
cincin putih, para suster rumah sakit, termasuk aku juga memberikan ucapan
padamu.Sebenarnya ada yang mengusik hatiku ,namun aku tidak tampilkan ekspresi
hati di depanmu.Kemarin secara tidak sengaja aku membaca Diarymu yang
tertinggal di kamar rumah sakit saat kau pergi ke Lab untuk diperiksa .Diarymu
berisi semua kerinduan tentang aktifitasmu dulu,memang tidak semua rindu tercipta karena
lama tak bertemu.Ada juga rindu yang tercipta karena merindu akan aktifitas
yang dulu dilakukan tapi sekarang tidak bisa dilakukan.Ika juga menulis jika
dia telah rela melepaskan Fino karena telah
mengetahui semua cerita tentang hubungan
Fino dan Mila sepupuku.Ika tau karena Mila memberi taunya.Mila bermaksud
memberi tau Ika tentang Fino dengan tujuan agar Ika melupakan Fino seutuhnya
dan sadar jika ada aku yang benar-benar mencintainya.Aku marah dengan semua
perbuatan Mila,aku takut Ika bersedih,tapi ternyata dia telah rela melepaskan
Fino.Ika juga menulis jika saat ini dia mempunyai dua pria yang memberi
perhatian lebih padanya,dokter Richard yang dia kagumi dan aku yang diakuinya
sebagai sahabat.
Dengan meminta izin kepada dokter dan orang tua Ika,aku mengajaknya ke taman rumah sakit.Kudorong kursi rodanya secara perlahan.
“Mikh nanti kalo aku uda sehat aku mau melihara kucing ahh.Papaku harus ngizinin aku melihara kucing.Kemaren aku chat sama Viola ,katanya dia baru beli kucing lucu banget” Ika berkata lembut dengan sedikit manja padaku.
Aku merespon obrolanmu dengan sedikit bercanda “Kalo
gitu aku juga mau minta izin sama Ayah ,aku
pengen melihara......”.
“Melihara apa?” Kau menimpali kalimatku yang terputus.
“Melihara Tuyul” jawabku nyengir.
Gelak tawa kita memecah senyap lorong rumah sakit menuju taman.Semua mata yang tenang tertuju memperhatikan kita.Aku mengajakmu duduk ditengah-tengah taman,kau duduk di kursi rodamu sedangkan aku duduk lesehan di rumput gajah sambil menghadapmu.Aku bernyanyi tanpa iringan musik,hanya desah angin dan sorot lampu langit yang menjadi pengiring nyanyianku.Sebuah lagu berjudul A thousand years.Dirimu tersenyum mendengar nyanyianku,lalu aku kembali bernyanyi hingga kau tertawa lepas mendengar suaraku yang kuubah sedemikian rupa seperti suara perempuan.Ika mencubit lenganku dengan gemas.
Di taman rumah sakit, aku memberikan Ika setangkai mawar merah yang terselip di punggungku.Aku juga langsung menjalankan semua rencanaku,memberikan kejutan dengan membawakan Rainbow cake dan balon gas.Aku menyuruhmu meniup lilin dan memberikanmu sebuah balon gas kecil yang disertai secarik kertas dan pensil.Aku menyuruh Ika menuliskan semua keinginanya setelah sembuh dikertas tersebut,Ika menulis tentang Paris dan Eiffel. Dia ingin kesana nanti bersama seseorang yang menjadi pemilik hatinya.Lalu kami ikat secarik kertas itu pada balon gas.Kami lepaskan balon itu hingga terbanglah sebuah harap menuju langit ,”semoga dibaca Tuhan” bisikku.
“Ika,kamu tahu besok kamu uda bisa
pulang kerumah.Kata dokter Richard kamu bisa rawat jalan sekarang,Aku sengaja
minta sama orang tuamu agar aku yang menyampaikan kabar ini”
“Really? Kamu gak bohong-kan Mikh?” Ika menatapku dengan raut muka tidak percaya.
“Buat apa coba aku bohong “ jawabku disertai tawa.Aku langsung mendekat ke arah telingganya berbisik “Iya sekarang kamu uda bisa tidur di ranjang empuk rumahmu” lalu kau terkekeh setelah mendengar bisikkanku.
Selama dirawat di rumah,aku selalu hadir menemani Ika,sedangkan
dokter Richard yang ganteng dan single
juga seminggu sekali datang ke Jakarta dari Singapura. Kuliahku memang tidak
lagi teratur,kuliah Arsitekturku sering kuabaikan.Tak mengapa Ika, yang terpenting
aku tetap menjagamu.
Setelah semua rambutmu rontok ,mulut Ika sekarang dipenuhi dengan sariawan berwarna putih,efek obat Araci yang telah menyerang vitamin C dalam tubuhnya.Aku sering kasihan saat melihat Ika harus disuntik dengan jarum 10 cm yang menusuk sumsum tulang belakang.
Badan Ika kurus kering,kepala botak,lingkaran mata
hitam seperti mata panda.Setiap orang yang melihat Ika akan mengasihaninya
,tapi aku tidak ingin mengasihaninya aku ingin menjaga dirinya.Sesekali aku
mengajak Ika pergi keluar melihat aktifitas orang-orang diluar rumah.Ika sering
mengenakan wig agar tidak menjadi bahan perhatian orang yang melihatnya.Ika
juga tidak mau memakai kursi roda,dia hanya memintaku menuntunnya saja.Saat itu
aku pernah mengajaknya pergi ke pantai anyer memakai mobil orang tua Ika.Kau
menuliskan namaku di pasir sambil tersenyum,lalu aku mengendongmu dan berlari
dipinggir ombak,gemerincik air pantai pun menemani setiap lari kecilku.Kita
duduk berdua di atas butiran lembut pasir,aku menautkan kedua ibu jari ,dan mengepakkan
jari lainnya seperti sayap burung "Ika aku akan menjadi sayap
pelindungmu,". Kau terlihat bahagia.
Diantara milyaran doa umat manusia,terselip satu doaku yang berisi namamu.Doa yang mengambang di gemerlap semesta menuju Tuhan.
Dalam
hatimu: Aku ingin menenggelamkan semua perasaan cinta ini,dan aku ingin
bermukim selamanya disana dengan perasaan saling membahagiakan.Namun aku sadar
,aku harus mengusir segala harap saling bahagia dan saling mencintai, karena
logika mengintimidasi hatiku untuk menerima nyata jika aku tidak mungkin bisa
bermukim dihatimu.
.
.
Biarkan aku
mencintaimmu dalam rintihan hati,tanpa kata yang terucap mulut,meski hati
berontak meminta mulut menerjemahkan rintihannya.
Hari ini Ika harus rutin ke rumah sakit untuk
kemoterapi.Aku menjemputnya di rumah.Saat tiba dirumah Ika,ternyata kedua orang tuamu sedang pergi kerumah
kakekmu yang meninggal dunia.Hanya ada kau dan pembantumu di rumah ,aku mencoba memanggil Ika yang berada di dalam
kamarnya.Ika sama sekali tidak menyahut.Aku curiga lalu kubuka pintu kamar secara
perlahan dan terlihat tubuhmu tergeletak tak sadarkan diri dengan suhu tubuh
yang tinggi.Tanpa pikir panjang aku segera membawamu ke rumah sakit.
Aku berjalan cepat
mendorong kereta tidur Ika bersama para suster.Ini kondisi terlemahmu,dan
karena itu kau tidak dimasukan ke dalam bangsal kamar seperti biasa,namun Ika harus masuk ICU.Aku
terus memegang tanganmu hingga tiba di ICU dokter melarangku masuk.
“Ika kamu harus terus bertahan,kamu harus kuat.”Lirih hatiku berbicara.
Hatiku benar-benar diterpa kesedihan dengan situasi ini.Aku hanya menunggu disudut lorong rumah sakit.Hingga kedua orang tuamu tiba pun,aku belum bergerak,aku masih terhanyut kesedihan di sudut itu.
Tiga hari telah berlalu ,Ika sudah bisa sadarkan diri dan sekarang dia sudah bisa rawat di bangsal kamar perawatan.Tidak membutuhkan waktu lama untuk dirawat inap,hanya butuh waktu dua minggu Ika sudah bisa kembali pulang kerumah untuk rawat jalan.
Tidak terasa, banyak hari yang aku jalani bersamamu.Kalender telah berganti dua kali (kurang lebih 2 tahun).Sekarang Ika sudah dalam tahap akhir pengobatan kemoterapi.
Semua cobaan telah lewat secara perlahan, Ika sudah mulai pulih kembali.Rambutnya sudah mulai tumbuh dan sekarang sudah hidup sehat hampir seperti sedia kala.
Aku juga telah menyelesaikan kuliah dan sekarang sedang melanjutkan study arsitektur Ecole de Beaux Arts Paris Perancis.Aku bahagia melihat kesembuhanmu Ika.dan hingga saat ini aku belum mampu mengucapkan cinta diam-diamku.Ika sekarang telah memilki kekasih sekaligus calon pendamping hidupnya.Seorang kekasih pilihan hatinya,kekasihnya adalah dokter Richard.Aku tenang dengan pilihan hatimu,karena dokter Richard adalah orang keturunan melayu yang sangat baik.
Cukup bahagia aku dengan cinta yang tertimbun ini,aku tidak mau mengungkapkan cinta ini selamanya, karena aku tau sekuat apapun aku mencintaimu kita tetap berbeda dan tidak bisa menyatu.Aku beribadah di minggu pagi dan kau beribadah setiap hari lima waktu.
Di depan Eiffel aku wakilkan mimpimu yang dulu pernah kita terbangkan. Aku juga mengunci gembok cinta bertuliskan nama kita di jembatan Pont des Art lalu membuang kunci gemboknya kesungai Seine sebagai tanda bahwa cintaku akan abadi meski aku tidak memilikkimu Ika.Saat ini hanya doa terindah yang bisa kupersembahkan untukmu,bukankah doa adalah cara paling jujur untuk menyayangi seseorang ..Ini kisah dengan kata AKU yang terlalu banyak,biarkan karena yang berkisah Ini Aku
Dalam jejak hati yang setapak di ingatan,aku merindumu dalam sajak kehangatan
Bang itu cerita asli???sedih amat
BalasHapusger,,guue nangis karna cerita ini...@khaimore
BalasHapusisi blognya sendu semua...aku baca semua kak bikin nangis
BalasHapusTerharu bro...
BalasHapus