Kau
sungguh telah memenuhi semua celah hatiku yang menggelora.
Mengisi
detik-detik dalam setiap kebersamaan obrolan kita .
Mengisi
detik-detik tawa gurih yang tercipta saat kita menatap dunia.
Mengisi
detik detik benih cinta yg telah tumbuh dihati bersama nafas jiwa.
Dan
setiap detik-detik itu menjadi sumber kebahagian pereda dahaga.
Kau sungguh telah menjadi setiap helaan nafasku.
Mengisi
detik-detik pengembaraan duniaku.
Mengisi
detik-detik senyuman terindahku.
Mengisi
detik-detik yang menjadi bingkai dalam lukisan
cintaku.
Dan
setiap detik-detik itu adalah harta yang paling berharga bagi hidupku.
Namun, semua detik-detik itu bagimu,
hanya sebuah waktu yang
berputar biasa,seperti seharusnya waktu yang melakukan tugasnya,
hanya sebuah waktu yang hadirnya tak
menempelkan keindahan di ingatan.
Dan detik-detik
itu biasa saja bagimu.
Kau tidak
tau, betapa detik-detik itu adalah
rapalan doa,yang tersusun dari kata menjadi kalimat lalu bermakna cinta.
Andai
sedetik saja kau tau,detik detik itu adalah rapalan mantra doa yang tak terhingga untukku langitkan menghadap Tuhan agar terkabulkan menjadi cinta yang terbalaskan.
Kau tidak
tau, betapa detik-detik itu adalah cinta yang mengisi ruang sadar dan tidak
sadar otakku
Aku
selalu menjadikanmu kesempurnaan yang merajalela dalam buku cerita cintaku.
Aku
selalu menjadikanmu melody nada-nada indah dalam tempat terasingkan sepiku.
Aku
selalu menjadikanmu jantung ,yang menjadi sumber jalannya kehidupanku.
Kebodohanku
sungguh telah basah ,membiarkan semua detik terisi tentangmu,
padahal
kau anggap detikku hanya setitik sampah yang
kupelihara,
padahal
tak setiap detikku menarik perhatianmu.
Aku tidak
menyesal memberikan semua cinta padamu,
meski terlalu berharap kepadamu, yang sama sekali tak pernah kau
harapkan harapanku ini.
Telah
cukup bagiku menyimpan semua cinta dalam ingatan syaraf otakku,menyimpannya
dalam setiap aliran darah menuju hatiku.
Aku tidak
berharap lebih,karena kutahu harapanku hanya
sebuah pupulasi dalam kata kita hanya berteman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar