Sore itu langit tertutupi awan hitam yang pekat,hujan deras memberi genangan pada permukaan bumi yang tidak dapat menyerap.Terlihat dibalik jendela kaca ada beberapa burung diatas tiang dan kabel listrik sedang menikmati hujan .Petir
hadir dengan gemuruh yang saling bersahut-sahutan bahkan jika kau berbincang
disaat petir sedang lantang maka suaramu seakan hilang tak terdengar oleh
telingga siapapun termasuk telinggamu sendiri.Perempuan didepanku sedang
bercerita dengan antusiasnya di dalam kafe tempat kami menunggu hujan reda.Ia bercerita tentang apa
saja yang dia ingin ceritakan tidak ada topik pasti dalam percakapan kami sore
itu namun setiap topiknya selalu menghasilkan tawa manja dan tawa yang membuat
perut sakit.Uap sepasang gelas coklat panas didepan kami tak lagi berterbangan,hal
ini menandakan jika coklat tersebut tak lagi hangat karena tertutupi hangatnya
pembicaraan kami.Hingga akhirnya aku mulai bertanya serius pada perempuan yang telah kukenal semenjak kecil.
“Hmm.. Bukankah cinta
itu sesuatu yang tidak bisu? Lalu bagaimana mengatakan cinta di depan orang
yang kita cintai?,Apakah untuk menerima cinta seorang pria,wanita menginginkan
suasana romantis?,menginginkan kata-kata yang tersusun puitis?. Perlukah kami
kaum pria menyelidiki terlebih dulu apakah wanita yang kita cintai itu juga
jatuh cinta pada kita?” Aku menyeruput coklat yang tak lagi hangat.
Perempuan didepanku
mengerenyitkan dahi sambil menatap mataku yang berupa tatapan serius “Kita akan
membicarakan soal Cinta? Sepertinya untuk urusan ini kita tidak boleh bercanda.Aku
wanita dan biasanya wanita akan lebih mengerti soal cinta.Wanita jika jatuh
cinta mayoritas dari kami akan memilih menunggu.Kau harus tau itu,Pria?.Wanita
ketika jatuh cinta maka dia tidak akan menyatakannya secara langsung,bagi kami untuk
urusan CINTA tidak ada yang namanya emansipasi wanita.Wanita hanya memberi kode
jika ia merasa bahagia ketika bersama orang yang dicintainya meski belum ada
kepastian bahwa pria yang dicintai juga mencintainya.Wanita tidak perlu tempat
yang romantis untuk menerima cinta seorang pria,tidak perlu kata-kata puitis
dari pria yang menyatakan cinta kepadanya.Wanita hanya ingin sang pria ini
mampu menunjukan ketulusannya.Tidak perlu pakai penyelidikan segala,jika kau
jatuh cinta pada wanita ya cukup ungkapkan saja dengan memberikan ketulusan
kepadanya” Jendela disebelah perempuan
ini duduk telah tertutupi bulir-bulir air hujan.
“Tidak perlu
menyelidiki? .bagaimana jika wanita itu tidak mencintaiku sedangkan aku sudah
mengungkapkannya? Ahh..pasti hatiku akan merasakan sakit”
“Wanita itu tercipta
oleh kelembutan Tuhan,wanita selalu punya cara untuk memberi pernyataan untuk
tidak menyakiti .Kau jatuh cinta pada siapa?”
“Pada seorang wanita yang
setiap hari aku singgahi rumahnya. Entahlah,siapakah yg
paling banyak jumlahnya antara butiran pasir di dunia ataukah bintang di angkasa.Aku
kira,cintaku yang paling banyak untuknya”
“Hmm…Sepertinya wanita
itu juga mencintaimu,apalagi yang kau tunggu.Mungkin saja dia juga menunggu
pernyataanmu.Jika cinta yaa ungkapkan saja.Aku juga jatuh cinta tapi aku
menunggu dia mengucapkan”
“Serius,kau jatuh cinta
pada siapa? Kenapa tidak cerita bukankah kita sudah berteman lama?” ujarku
kesal disertai pertanyaan yang membabibuta kuajukan.
“Ini menjadi rahasia
sebelum dia mengungkapkan cinta padaku.Aku jatuh cinta denga pria yang setiap
hari singgah di rumahku,akrab denganku,akrab dengan kakak perempuanku,akrab
dengan orang tuaku,sering memberi canda dan gombalan padaku.Aku nyaman
bersamanya” jawabmu dengan muka merah jambu,bola matamu memutar kearah bawah
seolah menghindari tatapanku.
Wajahku mendekat kearah
wajahnya hingga jarak wajah kami hanya beberapa centimeter “Adakah orang selain
aku yang sering singgah dirumahmu?”
“Sudah kubilang ini
rahasia,aku menunggunya mengucapkan cinta.Wanita jika untuk urusan hati tidak ada
emansipasi.Sebelum ini aku tidak pernah menunggu,karena aku hanya ingin
menunggu jika hatiku menyuruh dan hatiku saat ini menyuruhku menunggu pria itu”
Tawa kecilku
berkumandang “Haahha cinta sangat aneh yaa,seorang pria sepertiku takut
mengungkapkan cinta.Seorang wanita sepertimu menunggu ungkapan cinta”
“Yaa begitulah cinta”
“Baiklah bagaimana jika
kita membuat kesepakatan,aku akan mengungkapkan nama wanita yang aku cintai,setelah
itu giliranmu yang bercerita siapa pria yang kau tunggu ungkapan cintanya”
Kelingking kami
bertautan.“Oke sepakat” dua kata itu kau
lantunkan dengan suara yang lembut nyaris tak terdengar.
“Aku mencintai wanita
yang sering aku lihat saat dirumahmu.Wanita yang memberi senyum terindah
untuku.Wanita yang membuatku tidak bisa tidur,berharap malam cepat berlalu.Bila
perlu tidak ada malam agar aku bisa menemuinya.” Aku mengenggam tangan
perempuan didepanku.
“Siapa?” tanyanya.
“Kakak perempuanmu ,hayo
giliranmu untuk menceritakan Siapakah pria yang kau tunggu itu”
“Aku…aku” Mata
perempuan di depanku ini berkaca-kaca dengan raut muka yang linglung.Perempuan ini
menunduk,menghela napas keras seraya melepaskan tangannya dari genggamanku.
“Hey kau menangis,siapa
lelaki itu?”Aku segera menyeka air mata kesedihan yang bercucuran tanpa spasi dari pelupuk matanya.
Perempuan ini menepis
tanganku yang sedang menyeka airmatanya “Ahh…sudahlah itu tidak penting.Aku
pergi dulu sepertinya hujan sudah reda.”
“Aku antar yaa”
perempuan itu tetap pergi dengan setengah berlari meski hujan diluar sana tidak reda
sedikitpun.
Pria yang sedang
ditunggu perempuan ini menjadi tanda tanyaku,siapakah dia dengan teganya
menghadirkan tangis pada pelupuk mata perempuan.
Nada dering pesan di BBku berbunyi.Kulihat pesan yang masuk berasal dari perempuan yang baru saja berbincang
denganku.
“Pria
yang kutunggu untuk mengucapkan cinta ke aku itu kamu……Maaf aku mencintaimu ”
Aku seketika kaget menangkupkan
telapak tangan kemulutku.Sungguh pelaku sandiwara terhebat di dunia adalah
perempuan,kita tidak akan bisa membaca perasaannya lewat raut muka keseharian
dan kalimat-kalimat yang mereka ucapkan.Aku segera berlari mengejar dan mencarinya....
Keren.
BalasHapusMampir ya http://gebrokenruit.blogspot.com/